Kamis, 02 November 2017

dan titik tertinggi itu bernama KERELAAN

13.56.00 1 Comments
dan entah bagaimana, sebuah pertemuan itu bisa menyatukan saya dan kamu yang tengah terseok dan enggan untuk jatuh. tidak kuat melangkah, namun enggan untuk berhenti. lalu saya dan kamu dipertemukan dalam sebuah cerita yang menyatukan sebuah tujuan dalam hidup: Sahabat Beasiswa Chapter Yogyakarta


entah melalui sapa pertama, tatap pertama, atau hanya memulai dengan saling bertukar informasi, saya, kamu, dan teman-teman lainnya dipertemukan. tidak langsung. hanya berbatas layar smartphone. namun itu menjadikan kita lebih dekat lagi. hingga saatnya untuk bertemu, kita hanya membahas seperti "aku kira kamu", "ternyata kamu", atau hal lainnya

  
membutuhkan bahu untuk menyandar, kaki untuk saling membantu tumpuan, ataupun senyum yang selalu menguatkan. perjumpaan - sapa - perbincangan - kembali. sesederhana itu, namun memang sebuah perjumpaan dengan cara yang tak diduga mampu membawa banyak cerita. mengikat tawa. hingga membuatmu terpana. 

saling mengapresiasi menjadi suatu nafas. menguatkan dan membantu dalam luka. setelah letih dan peluh berkutat dengan ujian masuk profesi, yang kurasakan saat itu hanyalah merenung sendirian di kamar. mengutuki diri sendiri, tentang bagaimana aku telah kecewa pada diriku sendiri. namun aku tahu, kau tak pernah suka itu. lalu berjalan bersama, menikmati pekan seni tahunan di kota ini. satu yang aku ingat, mumpung sempat. kita nggak akan tahu esok atau tahun depan kita akan berada di mana. saat ini, saat kita masih dapat bersama dan beriring, mari kita menikmati kehidupan seni. satu yang aku inginkan, tidak pernah ada duka dan penyesalan dalam dirimu. aku hanya terdiam. sebagai tanda setuju pada dirinya.


tak semua pertemuan hanyalah tentang saya dan kamu. hanyalah sebatas tempat makan atau alun-alun. tak berbatas pada waktu dan musim. mulai mendekatkan pada bagian satu sama lain. mulai membaur dan menganggapnya adalah merupakan kebersamaan dalam perjalanan ini.

luka yang masih nanar itu terkena derasnya hujan. terpercik kilat di malam yang pekat. ini hanyalah euforia sesaat. apresiasi sekejap atas duka nanar yang berhasil kau tutupi sendiri. atas air mata yang kau sekat dengan bahumu yang berpeluh. berkali aku katakan, kau tak pernah lemah untuk meraih sesuatu. kau selalu punya kekuatan dan keberanian untuk menjadi pemenang atas dirimu sendiri. kau pejuang. dan aku mengagumimu. kebahagiaan itu lalu menjadikan banyak sekali badai dalam kepalamu: berkali-kali revisi, mencari pekerjaan, hingga aku harus melepaskanmu dalam perihnya genggaman.

setelah kepergianmu itu, aku tak lagi mempunyai daya untuk merengkuhmu. ribuan kilo meter harus kupuaskan dengan ucapan selamat pagi. kita adalah rindu yang tak punya nyali. sepasang pelukan yang hampa. dan mungkin menjadikan kita kembali terluka. entah bagaimana lagi yang kurasakan. saat akan ujian, aku mendapati dirimu yang pamit untuk pergi berjuang. aku ingat, beberapa bulan lalu kau dengan berat hati melepaskanku di pintu keberangkatan. memberikan senyum dan pelukan terhangat. namun kini, kau sekali lagi harus cukup puas dengan doa-doa yang kurapelkan.

entah bagaimana lagi. aku kini mendapati diriku dengan mata yang nanar. tak kukenali lagi wajah yang tergambar di cermin. penuh air mata dan rindu yang memburu. dalam ribuan peluk yang terlewatkan, aku hanya bisa mengirimimu Al-Fatihah. aku hanya terbaring. di antara gulungan tisu sisa kemarin, puisi-puisi yang telah usang, dan jarak yang kini tak lagi bisa kugapai. bahagia di sana Bie :)) sudah 21 hari aja yaa bie. aku tahu, sesakit apapun aku kehilanganmu, kau tetap ingin melihatku bahagia, kan? seperti hari-hari lainnya. kau hanya diam, lalu membiarkan wajahku terbenam dalam pelukan yang tentu saja selalu menenangkan. i miss you so badly :"))

Rabu, 01 November 2017

23.54.00 0 Comments
di balik kesibukan yang hingga membuatnya benar-benar sibuk, ada luka yang sedang ia obati sendiri. ada tangis yang membendung dalam tawanya dan bahagianya untuk orang lain. ada masalah pelik yang berhasil ia selimuti di antara semangatnya. sangat jauh berbeda dengan teman-temannya yang pandai menderai air mata. ia hanya ingin menunjukkan bahwa dunia begitu lunak dan penuh kasih pada dirinya. barang kali, ia memiliki seribu peri yang ada di hati dan pikirannya. membuatnya selalu menikmati setiap perih dan kehilangan yang ia miliki. dulu, aku ingat sekali dulu. ia tak pernah sedikit pun membenci atas luka yang diberikan Tuhan. ia menikmati luka berdarah yang menggerogoti tubuhnya. ia mengusap air mata dan peluhnya sendiri. mungkin dia sudah mengerti, bahwa sedikit cobaan itu akan menghantarkannya pada sebuah kehilangan yang begitu besar. tapi entah. nanti, esok, atau itu tak pernah terjadi padanya.

Kamis, 26 Oktober 2017

10.29.00 0 Comments
kepada Trissan,
aku memahami bahwa hidup adalah tentang kehilangan
ia akan datang silih berganti
namun laiknya perpisahan, kebencian akan diri sendiri tak pernah reda
mengutuki nasib, berbicara pada sepi, berkawan dengan pekatnya malam

aku tahu, cepat atau lambat kita akan mendapati kehilangan
entah karena meninggalkan, ataupun karena ditinggalkan
kita laiknya dua luka yang saling mengobati
dua jarak yang saling merindui
hingga aku tersadar, bahwa semua itu hanya tinggal sepi

kepada Trissan,
kita saling memilih bukan hanya sebagai persinggahan
namun menyiapkan pertemuan-pertemuan tak terlupakan
kini kita terbiasa akan perpisahan
meski aku benar-benar tak pernah siap akan kehilangan

10.25.00 0 Comments
ketidakpastian adalah satu-satunya hal yang dimiliki waktu. percumbuanmu di tiap sepertiga malam diam-diam aku aamiinkan. syukur di tiap kekecewaan, aku pun demikian. sebab, pada pujian ke sekian pada Tuhanku, diam-diam kudapati diriku yang jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa secara egois kembali kumiliki.

10.23.00 0 Comments
tiap penyesalan akan hadir di akhir cerita. bintang hanya dapat bersinar dalam tuanya malam. sedang apabila langit masih perawan, tak ada yang peduli akan bintang. ia dengan mudah terbiaskan. kecewa, sesal, air mata diciptakan untuk memulai suatu perjalanan baru yang tak kalah seru. percayalah, dan tetap berjuang!

10.19.00 0 Comments
bulan menyesali kebodohannya selama ini. ia baru menyadari bahwasannya matahari dengan sukarela senantiasa memberi hangat dan cahayanya pada bulan. namun ia terlalu angkuh untuk mengakui bahwa ia akan kehilangan hidupnya tanpa adanya kasih sang matahari.

10.18.00 0 Comments
aku tak ayal adalah seorang pecundang. menyebut namamu saja sudah gemetar. hanya berani memandangimu lamit-lamit dari kejauhan. tapi, di hadapan Tuhanku, namamu yang paling gagah kuikrarkan. antara sebuah harap - dan juga kemustahilan.

Kamis, 19 Oktober 2017

Tiga Belas Oktober Pukul Delapan Belas Lima Belas Menit

00.13.00 0 Comments
memang terkadang perpisahan bisa membuat mata kita menjadi segar lewat air mata, hati menjadi peka lewat gelombang besar yang lebih besar, lewat orang-orang yang menyentuh hidup kita. kau tak lebih adalah seorang pejuang. kau adalah pemegang tonggak-tonggak atas kehidupanmu sendiri: aku pantang kalah sebelum berjuang. lalu saat ini kau adalah pemenang dari mimpimu yang telah terlebih dahulu mengangkasa. menjadi doktor muda sekaligus seorang surveyor visioner dengan cita dan masa depan gemilang. jarak yang membentang di antaranya adalah sekat di antara cita-cita yang berkembang di ruang agar rindu yang terbentuk tetap tertata. meski telah ada puluhan pelukan yang hilang, hal itu tidak akan pernah bisa kita beli. meski luka menahan rasa terpatri sepi. letih adalah satu-satunya kawan dalam mengusap peluh. berkali kutanamkan pada dirimu: kau adalah sebaik-baik penyelesai atas dirimu sendiri. jangan pernah ragu pada dirimu sendiri. sebab itu adalah kematian atas jiwamu. Allah tahu kamu lelah, kamu letih, Allah tahu kamu menangis, namun Ia tak ingin kamu menyerah.

Gastroesophageal Reflux Disease menjadi kenalanmu di sepuluh hari belakangan. saat kau dipeluk sepi, dibungkam rasa engah untuk sistem digestimu bekerja. R12 memacumu untuk membuat dada lebih bergejolak, memanas, dan LES sedang kehilangan kuasa untuk menahan. terlalu berat katanya. alveoli menangkap segala resah dan air mata R12 yang terpendam dalam kantung lambung. lalu, ia tak kuasa menahan air mata. jiwanya rapuh, badannya rusak. lalu ia tak henti menangis. 

tidak ada yang akan kutangisi lagi, sebab saat ini keikhlasan dan penerimaan akan kepergian menjadi satu-satunya yang kita perlukan. cukup membahagiakan dan menjadi yang paling sulit dilepaskan: ucapan selamat dan semangat, ide cemerlang, motivasi, penyemangat dan pengukir rindu dalam hal apapun, penguat, pelindung, penyelamat, pencemburu, pemikat segala rasa dan tawa, penyungging senyum, dan selalu saja kau membuatku jatuh cinta padamu berulang kali. pada pemilik senyum yang sama. terlalu banyak hal indah yang kau ciptakan, walau hanya di satu tahun ini. aku benci.

aku tahu kamu melihat. mendengar segala desah nafas dan alunan rindu yang pelan-pelan aku bacakan. aku mendekap nisanmu. merangkul gambar atas dirimu. aku tahu, kau bahagia dan kau mendapati apa yang mungkin selama ini kamu tunggu: wanita yang selama ini aku harapkan, datang dan memberikan rasa cintanya yang tak kunjung reda. hingga saat ini: hari terakhirku melihat dirinya. 

kau telah berlaku bijak terhadap diri sendiri: menyesuaikan kekuatan yang kau miliki dengan beban yang kamu ambil. kamu telah berhasil mendapatkan beasiswa PMDSU S2 dan S3, serta kau tetap saja membaktikan diri di tempat kerja. setiap malam memeluk rindu, di awal kalimat pembuka aku selalu menyapamu, "Hi Bi! hari ini kamu mau kasih tepuk tangan buat diri sendiri nggak?" satu pembuka sederhana, namun tetap bisa menjagamu dalam debar asa dan cita.

terima kasih telah menghidupkan aku yang sering layu. aku yang sering gugur, kering, dan meranggas. terima kasih untuk bahu yang rela menjadi sandaran kala letih, dada yang selalu tertumpah air mata, telinga yang tak pernah bosan mendengar, hati yang selalu membuatku jatuh cinta, dan lisan yang selalu menghidupkan. 

el....
someone always be prettier
someone always be smarter
someone always be younger

but, they never be you!
thank you bie!
tenang di sana, selamat jalan.

doa, peluk cinta penuh kasih dariku.
ichak ichik :)



 

Kamis, 05 Oktober 2017

08.50.00 0 Comments
kau ingat?
di berbagai kedai kopi seringkali kita bercumbu dalam kata, mengenai sebuah mimpi, asa, ataupun duka yang penuh tanya

aku pernah,
menceritakan segala mimpi dan angan, bahkan untuk suatau hal yang terkesan tidak mungkin dimiliki

aku pernah,
membagi suka dukaku setiap waktu padamu
karena aku pikir hanya kau yang sudi untuk mendengarkannya

aku pernah,
menjadi salah satu harapan besarmu, kelak saat kau telah menapaki kota dengan bus-bus itu
karena aku pikir, saat itu memang aku pantas akan hal itu

aku pernah,
memberikan atas waktu di atas kesibukanku di tahun akhir
untuk membantumu mewujudkan impian besarmu itu

namun tahu kah kau?
bahwa beberapa mimpi yang pernah aku sebutkan itu muncul sebab dirimu.
08.38.00 0 Comments
sudah pernah kubilang bahwa telah lama aku memaafkan dan melupakan segala bentuk kesakitan yang pernah datang kepada diriku. seperti itu kira-kira kataku. aku pernah mendeklarasikannya di depanmu. namun kau hanya membalasnya dengan senyum manjamu yang tak akan pernah berubah. namun, jauh di dalam rongga yang tak pernah ada yang tahu takaran dalamnya, masih duduk dengan congkaknya dirimu yang sama sekali tak pernah memudar. dalam semua kesakitan yang pernah terjadi, aku selalu menolak untuk membuka diri. semacam ada rasa takut untuk kembali jatuh dan terluka. padahal, sejujurnya aku tahu. bahwa apabila aku
08.33.00 0 Comments
aku percaya, bahwa semua orang pasti pernah terluka. hanya saja bagaimana ia mengubah elegi luka menjadi semangat berasa yang membuatnya selalu ada.

08.32.00 0 Comments
di setiap pagi aku menikmati bilah-bilah emas membelai lembut pipiku yang lembab sisa semalam. di waktu seperti itulah, kesempatan baru selalu aku berikan. bukan untuk orang lain, melainkan hanya  untuk diriku sendiri. kesempatan untuk memaafkan diri sendiri. berdamai pada masa lalu. pada semua keputusan yang telah kuambil. ataupun dari segala macam kehidupan yang telah menjadi ketetapan-Nya.
08.17.00 0 Comments
katamu saat itu, kita hidup di atas ego masing-masing. namun bagaimana sejatinya hakikat "masing-masing" itu terbentuk saat kita bahkan sama sekali tidak bisa menyelesaikannya masing-masing? kita saling. membutuhkan, mendukung, mendoakan, bahkan saling mencinta di jamannya. hingga kepergianmu senja itu, di batas negara. tisuku usang, kusut, dan sedikit basah. kita terpisah di antara belahan bumi yang berbeda. jari-jari yang mungkin hampir dua kalinya. sejak saat itu, kau menganggap bahwa kita telah saling membenci. sementara, aku dengan bodohnya masih saja menganggap kita masih saling mencinta dalam ketidakberdayaan ini.


Waiter: Seorang Penunggu

06.56.00 0 Comments
aku telah terbiasa menjalani hari sebagai seorang penunggu. menunggui seseorang yang bahkan iapun tak tahu bahwa dirinya dicinta dan ditunggu. menunggui kesempatan serta harapan yang selalu menjadi nafas segar bagiku di setiap engalan tarikan nafas. gelapnya malam membuatku semakin takut untuk menghadapi hari esok. sebab, setiap penantian atas sesuatu yang telah kuputuskan, cabang-cabang kemungkinan itu tumbuh. memberi harap dan nyawa baru, ataukah hanya sebuah panggilan kematian atas harap? entahlah. dalam menyikapi hal tersebut

Minggu, 24 September 2017

03.11.00 0 Comments
memang benar, sebesar apapun kita
mama - papa akan selalu menganggap kita adalah putri kecilnya

saat pulang kampung adalah saat yang selalu ditunggu
duduk manis di rumah
suguhan makanan asin kesukaanku
berbagai minuman dingin
kotak plastik warna warni penuh isi
hingga jepit rambut warna warni
sticky notes berbagai gambar
bollpoint berbagai sticker
buku-buku notes kecil bergambar

indah
kasih sayang yang tak pernah berubah
meski sekarang putri kecil itu telah mendewasa :)

03.01.00 0 Comments
selamat tinggal!
itu tentu saja bukan perpisahan
tapi awal yang indah
untuk kita terus berkembang
menempati ruang dan rongga yang ada
menjadikan kita besar dari biasanya
menjadikan kita mendekat dengan kekuatan yang ada

selamat tinggal!
selamat berproses :)

sebab kita saling tahu,
kita belum selesai dengan diri kita sendiri - sendiri

To Be The Next RnD, Really???

03.00.00 0 Comments
entah idealis atau potensialis. saya selalu memilih (calon) pekerjaan dengan bagian Research and Development (RnD). mengapa? karena saya orangnya dipenuhi rasa tahu tinggi, terhadap hal yang penting, agak penting, bahkan amat sangat tidak penting. ouch!

jiwa penasaran dan intuisi untuk jadi penemu ini sudah mulai saya luruskan saat SD. lalu, seterusnya saya mencoba untuk mengikuti berbagai perlombaan menulis. karya tulis ilmiah, bahkan sampai karya tidak sangat ilmiah dan masuk akal (fiksi yang terlalu fiksi).

hingga saat kemarin saya diberi kesempatan (so blessed O:) ) untuk bisa merasakan bagaimana menjadi seorang researcher. melakukan trial dan error, membuat formula, memperbaiki, mencari masalah, mencari pemecahan masalah, mencari masalah kembali, hingga menguatkan intuisi untuk mencari penyebab kesalahan dan cara mengobatinya.

dalam melakukan sesuatu yang kita sukai, itu sangat menyenangkan! jam 6 hingga jam 6 lagi tidak terasa! bagi saya itu bukan bekerja, tapi menjalankan hobi dan merealisasikan apa yang menjadi penasaran saya.

to be next RnD?
why not? :))

Bandung, the next destination

02.52.00 0 Comments

ada yang lebih indah dari mengunjungi suatu kota dengan banyak tempat menarik, hits, makanan enak, suasana ternyaman, keindahan pemandangan, bahkan tempat rekreasi idaman: duduk di kedai kopi dengan obrolan hangat khas masa kecil yang selalu membuat candu :)

02.44.00 0 Comments
terkadang, ada kenyerian hebat yang mungkin mengintai hari-harimu. hari di mana kau akan selalu merasa resah dan tak tahu apa yang akan kau lakukan esok hari. hari di mana kau penuh dengan kesibukan atas pikiran yang kau rakit sendiri. yang memenuhi kepalamu dan menjadikanmu sebagai seseorang penuh rasa dan pikir.

entah sedang jauh atau tidak pada Tuhanmu. sepertinya sangat jauh. keresahan melanda. akan esok hari yang tak tahu akan dihabiskan untuk apa.

terkadang apa yang telah dipersiapkan dan diusahakan dengan sangat baik adalah bukan milik kita. adapula yang tak beniat untuk dikerjakan adalah ternyata milik kita. telah diusahakan yang terbaik dan dipersiapkan sejak berpuluh tahun. namun mungkin ini bukan milikmu.

ada yang dia tak mempersiapkan apapun, bahkan mungkin tak sebesar dirimu, namun ia dapatkan itu di satu waktu. sudah kubilang, kamu hanya perlu lebih bersabar. sedikit saja. mari, kutemani dalam penantianmu, yang sebentar lagi pasti akan selesai :)

my paper brain works 
-:)

02.39.00 0 Comments
terkadang, sesuatu itu seperti awan
ia akan membuat harimu lebih cerah saat ia telah pergi

Selasa, 29 Agustus 2017

Teruntuk Sahabatku

03.55.00 0 Comments




teruntuk sahabatku. mungkin saat kau melihat foto ini, ada beberapa bagian dari memorimu yang merangkak kembali. atau bahkan mungkin lebih banyak yang kau tinggalkan di belakang. terima kasih untuk kebersamaannya bersama 3,7 tahun ini.

maaf 1 tahun kemarin aku tidak bisa menemui kalian. tapi bagaimanapun, kalian akan selalu menjadi support system tersendiri. menjadi alarm tidur, pengingat makan, pereda rasa sakit, atau bahkan tetap menjadikan telinga kalian sebagai bahu untukku bersandar dan berkeluh..

tidak terasa ya, 5 tahun sudah kita menjalani masa kuliah di Farmasi ini. mungkin ada beberapa dari kalian bahwa ini adalah lubang yang salah. but, you did a great job, dude! kalian sudah melewati semuanya!

03.44.00 0 Comments

untuk almamaterku, terima kasih telah mengajari saya banyak hal. tentang kecerdasan, ketidak pedulian akan rasa lelah dan sakit, pa itu penolakan dan kerja keras. terima kasih telah menjadikanku lebih daripada yang dulu. terima kasih telah menjadikanku sebagai bagian yang hebat di sana. terima kasih. baru kemarin rasanya aku menangis bahagia diterima - menangis sedih sebab di sini aku tak memiliki siapa-siapa, tak punya teman yang kukenal - tak mengerti tentang pelajaran yang sangat amat jauh dari apa yang pernah kumiliki. tapi aku tahu, Kau meletakkanku di tempat yang terbaik.

bahwa bisa saja Dia merusakkan hatimu, tapi tidak dengan citamu. Ia meninggikannya. bahkan sangat tinggi. :')

Lima Tahun

03.38.00 0 Comments

Alhamdulillah Mah, Pah, Dek terima kasih untuk 3,7 tahun + 1 tahunnya

bukan suatu harapan bagiku untuk bisa menjadi salah satu bagian dari Universitas terbaik di Indonesia. seorang anak kampung yang keras kepala dan hanya bermodal Bismillah serta doa kedua orang tua. terseok di perkuliahan Farmasi. aneh melihat benda-benda di laboratorium. tidak mengeri kimia, biologi sama sekali. pelajaran yang dibenci saat SMP dan SMA.

menyelesaikan 3,7 tahunnya dengan air mata, keringat, dan doa Ayah Ibu yang tak kunjung surut. menahan kerinduan untuk pulang lebih lambat, dan kembali lebih cepat ke Yogyakarta. sebab tiap semesternya dihabiskan untuk remidi perbaikan nilai.

bosan menganggur Maret - Agustus, menunggu dimulainya perkuliahan apoteker, membuatnya penasaran untuk menaklukan dua universitas terbaik di Indonesia untuk jurusan Apotekernya. tidak banyak yang ia inginkan: pernah mencoba, hanya itu.

dan kini, dengan remidi sebagai teman sejatinya saat itu, ia menyelesaikan segalanya tepat waktu dan di waktu yang tepat. air mata telah enggan turun dan menetes. namun hari itu bulir itu kembali menyeruak dan terhimpit di ujung mata.

aku telah menyelesaikan semuanya, bukan? :))

alhamdulillah, Risa Umari Yuli Aliviyanti, S.Farm., Apt. berkat doa ibu :))

Minggu, 30 April 2017

11.10.00 0 Comments
(1) Allah mengabulkan secara langsung setiap doa yang dipanjatkan

(2) Allah menunda untuk mengabulkan doa tersebut

(3) Allah menggantikan doa tersebut dengan suatu hal yang lebih baik


Tunggu dulu!
lalu aku yang sedikit tergesa menikmati setiap jalan berkelok yang telah terhampar di depanku
batu yang bergulir dari atas, kanan, kiri, dan depan
air mata yang mengalir deras hingga ia tak kuasa lagi keluar
keringat bercucur yang membasahi setiap perjalanan panjangku

lalu kini, aku melihat apa yang telah Ia janjikan
hanya meminta aku lebih bersabar
aku menunggu
tidaklah lama jua rupanya
pada tempat, dan waktu terindah
God :')

10.34.00 0 Comments
nyatanya, segala sumpah dan janji yang dengan penuh kebanggaan pernah kau ikrarkan hanya sepatah lalu saja dalam memori dangkalmu
jika saat ini saja, kau kehilangan tanggung jawab yang membuat dirimu hanyalah sepotong daging - yang memakan daging saudaranya sendiri

10.26.00 0 Comments
nyatanya, untuk menjadi mahir di satu bidang
yang menurut diri kita sendiri mahir
sebab, pujian orang lain adalah fana
kita harus berkali-kali jatuh untuk mendapatkan 10 jurus

saat ingin memiliki buku karya sendiri
saya harus berkali-kali ditolak publisher
ditolak media
dilecehkan
ditertawakan
hingga air mata berbalas pada rasa pantang menyerah
di atas tertawa orang lain

saat ingin menjadi seorang peneliti
seorang formulator
peracik
penemu
pembuat
saya harus menghabiskan enam bulan lagi
untuk bercumbu dengannya lebih dalam

ini namanya percintaan sejati
harus kuat walau diuji berkali-kali

Sabtu, 11 Maret 2017

14.31.00 1 Comments
saya sedang berada di masa di mana sedikit saja gertakan kecil dari mulut orang lain menyesakkan dada dan membuat tangisan berhari-hari. saya sedang mengalami kelelahan. 3 bulan tanpa libur. praktik kerja yang lebih dari 12 jam sehari yang sebenarnya kurang manusiawi. namun ini proses kempaan. untuk menjadikan saya lebih kuat dan mungkin salah satu cara untuk melupakan.

14.27.00 0 Comments

karena saat itu, udara di kota ini tak lagi sama. dingin yang gigil dari sisa air mata semalam kembali menyelimuti. ada kata yang ingin terucap namun begitu kaku di lidah. sulit untuk disampaikan. tersangkut di tenggorokan saat ujung-ke ujung telefon itu terhubung. ada yang menikmati kehilangan. namun tak banyak yang menjadikannya lebih sakit lagi. semoga kita selalu bijak dan menikmati setiap kehilangan

14.17.00 0 Comments
seringkali, kita tercabik rindu
meminum air mata sendiri
menghisap habis darah kita sendiri
sebab karena satu lasan
kita tidak ingin orang mengetahuinya

kesedihan ada hanya untuk dinikmati sendiri
lalu terevaporasi oleh kepala yang memanas
atau mungkin kaki yang berlari lebih dari sebelumnya
nikmati sendiri
sebab mereka bukan ingiin menyelesaikan
namun hanya ingin mencari tahu
14.14.00 0 Comments
saya pernah melewati masa-masa setiap malam hanya nangis dan tidak bebruat apa-apa. setiap pagi,siang, hingga sore tidur karena semalaman lelah menangis. namun saya sadar, bahwa asa, mimpi, dan tujuan saya harus segera direalisasikan.

sudah setahun lalu saya memikul gelar dan nama baru. tambahan S.Farm. di bagian akhir nama yang tentu saja bukan akhir dari segalanya. ups and downs selama mengerjakan tugas akhir S1 yang pada saat itu ingin membuat saya menyerah. namun jika saya menyerah, keadaan akan bertambah buruk. sia-sia apa yang telah dilakukan selama lebih kurang 3 tahun beberapa bulan itu.

hal pertama adalah masalah akademis. beberapa kali saya harus mengganti judul. bukan hanya judul, namun isi skripsi. sekitar 5 atau 6 folder calon skripsi yang sudah sampai pada bab 3 dan harus dirombak banyak karena penyesuaian dengan lab yang akan dipakai, penyesuaian dengan keinginan dosen proyek ((pada saat itu ikut proyek)) ataupun karena mengajukan dosbing tapi selalu ditolak.

untuk ai mata yang selalu mengalir di tiap sujud panjang, saat itu saya membutuhkan dosen yang bisa sesuai dengan yang saya inginkan karena beberapa hal, namun tetap saja saya tidak mendapatkan dosen pembimbing jua. salah satu alasannya saat saya menanyakan mengapa buku saya belum di-acc adalah: buku saya tidak ada di meja registrasi. aneh. padahal seharian saya melihat buku itu dan menunggui pengumuman nama itu terpampang.

di luar konteks akademis, ada hal lain yang membuat air mata selalu meraung-raung dan fisik yang semakin melemah: kehilangan salah satu support system sekunder. menurut saya, support system primer tetaplah kedua orangtua. karena merekalah yang selalu mendidik saya untuk berdamai pada diri sendiri, terlebih pada keadaan.

kehilangan hadir pada saat kita tidak siap untuk melepaskan

Senin, 09 Januari 2017

08.10.00 0 Comments
dulu: sangat sulit sekali untuk mengalah dan menyerah
apalagi saat keadaan di mana kita dapat mendapatkan apa yang kita dambakan

sekarang: susah menerima kekalahan dan menjadi jiwa yang menyerah
padahal keadaannya kita belum cukup mampu melewati itu semua

banyak hal baru yang didapatkan di sini. ilmu yang terlampau jauh berbeda. semangat belajar yang liar dan mencuat, dari yang sebelumnya tak ada daya upaya untuk mendapatkan nilai & ilmu. lalu, saat kita belum cukup mampu menggapai semua, harus melegakan hati, memperlebar sabar dan memperpanjang doa. sebab, lewat itulah Allah mengajarkan tentang kedewasaan, ikhlas, dan harapan yang tak pernah putus.

untuk tahun terakhirku di kampus makara kuning, tempatku penuh impian, mari berproses! kita adalah anak kaki langit yang bisa melejit :')
-sebab, kau tak sendiri. setelah kesulitan pasti akan ada kemudahan. berhentilah menangis. anugerah yang Ia berikan tak layak untuk kau tangisi :')

---reminder for my self :')

08.03.00 0 Comments
kepergianmu itu pasti
aku hanya tinggal menunggui
dan melepaskan dirimu yang selalu saja tergesa-gesa
dalam janji yang kau ingkari sendiri

08.02.00 0 Comments
pernah suatu ketika hati merasai perasaan yang paling tidak enak
merasa kecewa akan diri sendiri
sedih tanpa alasan yang membuat tak mampu beralih
amarah
bahkan perasaan lainnya yang semakin tak terarah

mungkin, barangkali di jalan sepulang kampus tadi jiwa ini melakukan dosa
baik yang besar, maupun yang sekecil biji dzarah
yang mampu masuk dalam pori-pori terkecil hati sekalipun
debu yang menyumbat nur dan kebasahan akan penenangan hati

lalu sesegera mungkin mengambil air wudhu
membaca Al-Qur'an hingga semuanya terasa seperti sedia kala
menyenandungkan shalawat Nabi
berdzikir penuh cinta dalam air mata untuk-Nya

barang kali, tak hanya mulut saja yang kurang didikan
namun juga telinga dan mata
ada waktu di mana kita membutakan pandangan dan menulikan apa-apa yang bukan menjadi hak kita
untuk dinikmati bersama :')

07.56.00 0 Comments
barangkali yang telah lama mengalah akan merasa jengah
apalagi jika pada akhirnya harus berjuang memperbaiki segalanya sendirian
dan jangan heran, apalagi menahan
jika suatu saat nanti ia pergi
dengan tergesa-gesa
tanpa meninggalkan alasan yang membuatmu lega

Berproses yang Berprogres

07.28.00 0 Comments
Setiap hal yang ada di dunia ini pasti berproses, tidak ada yang langsung ada atau terjadi kecuali jika Allah memang berkehendak.

Sejak pertama kali kita diciptakan sampai Allah mengizinkan kita untuk hidup, kita melalui serangkaian proses, mulai dari bertemunya ovum dengan sperma sampai menjadi bayi yang siap dilahirkan kedunia.

Kita berbicara tentang waktu, tentang proses. Hal-hal yang kita jarang amati sampai yang terlihat karena begitu besar-pun melalui itu semua, proses bagaimana berpindah dari satu hal ke hal yang lain, proses dari yang awalnya ada menjadi tak ada, dan begitulah. Tidak ada yang statis di dunia ini.

Unit terkecil dari setiap makhluk hidup adalah sel. Sel yang terkecil dan perlu usaha khusus untuk melihatnya saja perlu proses untuk menghasilkan energi.

07.16.00 0 Comments
Visa Schengen Application Form 
(via: Pak Ariev)

saat aku merasa kuliah begitu susah, berat, dan terus menerus menangis. aku kembali menengok ini. ia sudah menjerit-jerit ingin direalisasikan :)

Wanita yang Jatuh dalam Pelukan

07.05.00 0 Comments






 

 yang aku takut bukan semata mengenai perpisahan, namun lebih kepada pertemuan. sebab, di antara pertemuan yang kedua, ketiga, hingga pertemuan yang tak kuasa lagi kuhitung dengan anak tangga ada rindu dan janji untuk bertemu terhadap pertemuan pertama. ataupun pertemuan-pertemuan sebelumnya.

seperti tak ada baris kata yang mengikrar di antara gendang telinga manusia yang sudah cukup budeg mendengar senyawa obat, resep, bahkan cacian selama salah mengartikan kehidupan bagi nyawa orang lain, ada usaha yang tak pernah terdengar. tak ayal ia seperti suatu kebiasaan. yang telah menjadi cara dalam suatu siklus kehidupan: bertemu untuk kembali berpisah.