Selasa, 29 Agustus 2017

Teruntuk Sahabatku

03.55.00 0 Comments




teruntuk sahabatku. mungkin saat kau melihat foto ini, ada beberapa bagian dari memorimu yang merangkak kembali. atau bahkan mungkin lebih banyak yang kau tinggalkan di belakang. terima kasih untuk kebersamaannya bersama 3,7 tahun ini.

maaf 1 tahun kemarin aku tidak bisa menemui kalian. tapi bagaimanapun, kalian akan selalu menjadi support system tersendiri. menjadi alarm tidur, pengingat makan, pereda rasa sakit, atau bahkan tetap menjadikan telinga kalian sebagai bahu untukku bersandar dan berkeluh..

tidak terasa ya, 5 tahun sudah kita menjalani masa kuliah di Farmasi ini. mungkin ada beberapa dari kalian bahwa ini adalah lubang yang salah. but, you did a great job, dude! kalian sudah melewati semuanya!

03.44.00 0 Comments

untuk almamaterku, terima kasih telah mengajari saya banyak hal. tentang kecerdasan, ketidak pedulian akan rasa lelah dan sakit, pa itu penolakan dan kerja keras. terima kasih telah menjadikanku lebih daripada yang dulu. terima kasih telah menjadikanku sebagai bagian yang hebat di sana. terima kasih. baru kemarin rasanya aku menangis bahagia diterima - menangis sedih sebab di sini aku tak memiliki siapa-siapa, tak punya teman yang kukenal - tak mengerti tentang pelajaran yang sangat amat jauh dari apa yang pernah kumiliki. tapi aku tahu, Kau meletakkanku di tempat yang terbaik.

bahwa bisa saja Dia merusakkan hatimu, tapi tidak dengan citamu. Ia meninggikannya. bahkan sangat tinggi. :')

Lima Tahun

03.38.00 0 Comments

Alhamdulillah Mah, Pah, Dek terima kasih untuk 3,7 tahun + 1 tahunnya

bukan suatu harapan bagiku untuk bisa menjadi salah satu bagian dari Universitas terbaik di Indonesia. seorang anak kampung yang keras kepala dan hanya bermodal Bismillah serta doa kedua orang tua. terseok di perkuliahan Farmasi. aneh melihat benda-benda di laboratorium. tidak mengeri kimia, biologi sama sekali. pelajaran yang dibenci saat SMP dan SMA.

menyelesaikan 3,7 tahunnya dengan air mata, keringat, dan doa Ayah Ibu yang tak kunjung surut. menahan kerinduan untuk pulang lebih lambat, dan kembali lebih cepat ke Yogyakarta. sebab tiap semesternya dihabiskan untuk remidi perbaikan nilai.

bosan menganggur Maret - Agustus, menunggu dimulainya perkuliahan apoteker, membuatnya penasaran untuk menaklukan dua universitas terbaik di Indonesia untuk jurusan Apotekernya. tidak banyak yang ia inginkan: pernah mencoba, hanya itu.

dan kini, dengan remidi sebagai teman sejatinya saat itu, ia menyelesaikan segalanya tepat waktu dan di waktu yang tepat. air mata telah enggan turun dan menetes. namun hari itu bulir itu kembali menyeruak dan terhimpit di ujung mata.

aku telah menyelesaikan semuanya, bukan? :))

alhamdulillah, Risa Umari Yuli Aliviyanti, S.Farm., Apt. berkat doa ibu :))