Senin, 29 Agustus 2016

18.31.00 0 Comments
kasih, meski aku telah memberikan semuanya dan kau telah mengusahakan sekuat yang kau bisa. tetap saja ada di satu bagian di mana aku dan kamu tidak bisa selalu bersama-sama, kan? sebab bagaimanapun, aku pergi untuk menjemput bahagiaku. kau mengantarkan dengan perpisahan. dan kelak, kau akan pergi untuk menjemput asamu, dan aku melepasmu dengan jerit tangis tersedu. seperti itulah kita. agar kita merasa bagaimana hakikat memiliki sebelum merasai kehilangan. berjalan sendiri-sendiri memeluk rindu yang mana debarnya sendiri semakin mengalami takikardia. karena dengan begini kita mengerti. bagaimana memeluk rindu yang kian hampa, menghargai setiap waktu yang ada, meretas mimpi dalam perbedaan jarak dan waktu, dan menyadari, bahwa tak bisa kita menggenggam dan merampas perbedaan itu.

18.25.00 0 Comments
selamat pagi kasih
sebab pagi tidak hanya menawarkan cita dan harap baru
namun juga jatuh cinta pada hal-hal sederhana

Jumat, 26 Agustus 2016

Untuk Pria, yang Tetap Pada Pelukan

08.55.00 0 Comments
malam itu, tanggal dua puluh dua lalu. entah mengapa bahumu basah oleh air mataku yang penuh akan kesedihan. bukan inginku untuk pergi, pun inginmu untuk melepasku. di keramaian, kita merasa sendiri. menjadi sendiri-sendiri. deru turbulensi ((katamu)) membuatku semakin sesak. kulihat ke bawah. tak ada lagi kulihat tempat kita biasa habiskan waktu, tertawa, menangis, tempat mimpi dan asa yang pelan-pelan kita retas, bahkan peron yang dulu menjadi tempat kita bersama melepas jogja.

dan kini, apa yang kurasa
sepi dan sendiri
aku menikmati kepergianku sendiri
di antara bunga kertas yang menguning
burung yang bahagia terbang tinggi
debu yang menggesek dedaunan kering
asap yang semakin menyesakkan dada
sementara kita saling berbisik
memohon untuk lebih lama lagi tinggal

08.13.00 0 Comments
Kelak jika kau mengizinkan seseorang menujumu, dan dia tengah memperjuangkanmu, jangan pernah buka hatimu pada siapapun selain ia, entah dengan alasan apa pun. Jika memang kau menghendaki yang lain, tuntaskan dulu urusanmu dengan orang sebelumnya. Jadilah yang tegas pada dirimu sendiri, jangan pernah belajar mendua perasaan. Jangan. Putri ayah tak boleh begitu.

08.12.00 0 Comments
"Jika pada akhirnya orang yang tengah dekat denganmu, yang diam-diam kau menaruh rasa padanya, memilih melabuhkan diri pada orang baru yang tak kau duga-duga. Jangan pernah berpikir orang tersebut mengambil bagianmu. Jangan. Sebab yang benar bagianmu takkan bisa diambil siapapun selain kamu. Putri ayah tak boleh menanam benci pada seseorang. Tak apa jika putri ayah belajar tentang kekecewaan, tapi putri ayah tak boleh membenci kehendak Tuhan." -((JS))