Senin, 30 Juni 2014

Ramadhan yaa Kareem

07.11.00 0 Comments
Ramadhan yaa Kareem
selamat datang bulan suci penuh cinta
selamat datang bulan penuh berkah
selamat datang cinta

di sini di akhir hujan Bulan Juni
lewat sisa tetes bulirnya Kau datangkan Rahmat
bagi alam semesta beserta isinya

dalam deret kidung doa yang ode
kuselipkan permohonan selama tiga puluh hari ini
berharap aku dapat menelisik
menemukan malam laylatul qadr-Mu

Sabtu, 28 Juni 2014

Bukan Hanya Peracik Obat, Namun juga Peracik Kata

00.00.00 0 Comments
 Alhamdulillah. bahagia sekali. menjadi juara 1 penulisan cerpen tingkat perguruan tinggi Muhammadiyah tingkat nasional. dan menjadi juara 2 pekan seni mahasiswa daerah yeyeye lalala. ini menjadi kado ulang tahunku tahun 2014 ini. entahlah aneh memang rasanya. menjadi mahasiswi farmasi yang tegang, runtun, dan apa-apa berdasar atas dasar empiris dan EBM menjadi penulis hayalan. aih, inilah diriku. aku yang suka berhayal. hahahaha. pembual mungkin. kedua orang tuaku saja bertanya, mengapa aku bisa menulis? aih, itu mungkin sebuah rahasia :p

mungkin alasan kesakitan atau emmmm menjadi korban kepalsuan harapan itu membuatku pandai berhayal
menginginkan kehidupan indah atau apa saja sesuai dengan apa - apa aynag aku inginkan

hingga, ada temanku di kampus semangat sekali bertanya
"Icak, semangat ujian terakhirnya di Farmasi UAD!"
"Hah, apa katamu? ujian terakhir? aku masih semester 4 -_-"
"iya, kamu mau pindah fakultas sastra kan?"
"aih -______________-"

banyak yang mengira aku bosan dan muak di kehidupan farmasi yang menurut teman - temanku emmuakkan. hahahaha. tidak kataku. menurut pribadiku, orang-orang yang merasa penat atau muak di kehidupan farmasi adalah orang - orang yang hanya berorientasi pada nilai emm atau IP.

sementara aku? 
belajar dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingintahuku
aku butuh mereka. aku kepo, katanya. yah memang, aku membutuhkan itu semua. dan kau jugakah engkau merasa  ingin tahu? IP hanyalah hadiah wkwk

  

Jumat, 27 Juni 2014

23.38.00 0 Comments
untuk melupakanmu
aku biasakan diri untuk terbiasa
terbiasa tak menghubungimu
terbiasa acuh padamu
atau terbiasa menatap raut senyummu pada layar gadget

aku sudah terbiasa, kan?

Kekasih, Apa Kabar Kau?

23.37.00 0 Comments
kasih, apa kabar kau?
sudah menerima surat dariku kan?
maaf tak seindah hadiah yang kau harapkan

itu hanya sedikit jiwa yang kutitipkan untukmu
agar kau tahu, bahwa kau harus tetap berlari
agar kau tahu, bahwa kau harus tetap berjuang
agar kau tahu, bahwa kau harus tetap belajar

entah mengapa kau menghilang?
mungkin kita memang seperti membutuhkan jarak
kataku, mungkin katamu juga
kita berjalan berjauhan
dalam jarak yang lenggang itu
retaskanlah mimpi dan harapan kita
retaskanlah prestasi yang kita miliki

Surat Cinta Untuk Bunda

23.31.00 0 Comments
Bunda....
apa kau dapat mendengar jeritanku di negeri seberang ini?
apa kau dapat mendengar rintih air mata ini?
apa kau bisa melihat mataku yang cekung ini penghujan?

Bunda....
maaf untuk tahun ini aku kembali tidak di sampingmu
di hari ulang tahunmu yang begitu spesial
seringkali dulu, aku acuh pada hari ini
hari spesial untukmu

tidak, aku tak pernah acuh
pernah dulu
tanpa sepengetahuanmu
aku tak berjajan di sekolah selama satu minggu
kusisihkan uang saku yang tak seberapa itu
untuk membelikanmu kado

jangan kalian pikir kami hidup susah
tidak
saat tahun 90an kau tahu kan bahwa
menghabiskan uang seribu rupiah itu susah
mencari uang sepuluh ribu itu susah

dulu
sepulang sekolah
aku berpamitan keluar
ingin belajar kelompok kataku
dari rumah temanku itu, yang dekat swalayan
aku berjalan ke sana
membawa uang sepuluh ribu rupiah

entah aku tak tahu ingin membeli apa
aku tak pandai memilih
aku tak bisa jua merangkai kata indah
apalagi memasak
aih

kuputuskan membeli tissue
untuk aku taruh di atas meja kerjamu
lengkap dengan tempatnya yang berenda pita
cukup cantik kataku

23.16.00 0 Comments
hakikat untuk tidak membenci dalam hidup adalah
saling mencinta

kau pikir hidupku selalu bahagia?
kau pikir aku tak pernah berpeluh dan mengeluh?
apa kau pikir juga aku tak pernah gagal?

kau hanya mengenalku saat aku ada di atas
tidakkah kau merendahkan hatimu dan menengok ke bawah?

kita sama
mungkin ampas kopiku lebih pahit darimu

Kamis, 19 Juni 2014

Tuhan, Izinkan Aku Kembali Bersyair

11.01.00 0 Comments
entah awalnya tak ku tahu mengapa Kau ciptakan syair
entah untuk apa pula Kau ciptakan sajak
hingga pada suatu titik garis lurus matahari aku tahu
aku paham
hanya sedikit saja
tak berguna, kah?

kau tahu, saat itu jantungku berhenti berdebar
otakku tak bekerja
darahku berhenti mengalir
mukaku memerah
aih