Sabtu, 28 Juni 2014

Bukan Hanya Peracik Obat, Namun juga Peracik Kata

 Alhamdulillah. bahagia sekali. menjadi juara 1 penulisan cerpen tingkat perguruan tinggi Muhammadiyah tingkat nasional. dan menjadi juara 2 pekan seni mahasiswa daerah yeyeye lalala. ini menjadi kado ulang tahunku tahun 2014 ini. entahlah aneh memang rasanya. menjadi mahasiswi farmasi yang tegang, runtun, dan apa-apa berdasar atas dasar empiris dan EBM menjadi penulis hayalan. aih, inilah diriku. aku yang suka berhayal. hahahaha. pembual mungkin. kedua orang tuaku saja bertanya, mengapa aku bisa menulis? aih, itu mungkin sebuah rahasia :p

mungkin alasan kesakitan atau emmmm menjadi korban kepalsuan harapan itu membuatku pandai berhayal
menginginkan kehidupan indah atau apa saja sesuai dengan apa - apa aynag aku inginkan

hingga, ada temanku di kampus semangat sekali bertanya
"Icak, semangat ujian terakhirnya di Farmasi UAD!"
"Hah, apa katamu? ujian terakhir? aku masih semester 4 -_-"
"iya, kamu mau pindah fakultas sastra kan?"
"aih -______________-"

banyak yang mengira aku bosan dan muak di kehidupan farmasi yang menurut teman - temanku emmuakkan. hahahaha. tidak kataku. menurut pribadiku, orang-orang yang merasa penat atau muak di kehidupan farmasi adalah orang - orang yang hanya berorientasi pada nilai emm atau IP.

sementara aku? 
belajar dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingintahuku
aku butuh mereka. aku kepo, katanya. yah memang, aku membutuhkan itu semua. dan kau jugakah engkau merasa  ingin tahu? IP hanyalah hadiah wkwk

  

teman-temanku sibuk dengan laporan dan praktikum, tugas-tugas yang harus diselesaikan tepat waktu, berjalan dan bermain di antara tugas menumpuk, atau eemmmmm sibuk organisasi.

baiklah, itu kehidupan m e r e k a. semantara aku? punya kehidupan sendiri. yaitu dunia tulisan. aih, aku tak hanya menyukai bualan ini saja hahaha. aku mencintai dunia penelitian. waaah ini yang membuatku terobsesi mengikuti banayk (eh nggak ding :D) LKTI. dan Alhamdulillah, seperti yang aku pernah bilang, Allah memberiku kesempatan untuk presentasi karya tulis ilmiah bertemakan kanker di tanah yang letaknya di utara Pulau Sumatera itu bersama mbak dwi dan mbak ima.

 haha. jika mereka menikmati kopi dengan menyeruput perlahan di ujung cangkir, aku menyeruputnya dengan cara berbeda. menyeruput lewat kue kring yang enak dan manis. kuharap kau tahu maksudku hahaha.

Alhamdulillah yaa Allah, semoga ke depannya ini menjadi lebih baik lagi, dan selalu membanggakan kedua orang tuaku aamiin.

 
terima kasih untuk dahlia yang menemaniku malam itu berkencan
dan bertemu dengan . . . . seseorang yang kukagumi
dia hebat, tampan, dan tentu saja pandai berpuisi
sssttt jangan katakan pada siapapun
terutama, kekasihku
kekasih? apakah aku memilikinya?
aih, hanya dalam imejiku saja :D
 


sebenarnya sampai saat ini pun, terhitung dua minggu
aku menunggu ucapan selamat dari seseorang
ini juga kupersembahkan untuknya
seseorang yang kusebut - sebut kekasih
tapi dia bukan kekasihku
hanya aku mengasihinya seperti layaknya kekasih
aku mengasihinya. memberinya kasih
tapi tidak dengannya
aih, aku sudah berusaha melupakannya :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar