Selasa, 07 Mei 2013

14.20.00 0 Comments
"Bolehkah menyatakan kerinduan? Atau perasaan kepada seseorang?

Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mrngikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara saja pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langi kamar saat sendirian dan tak tahan lagi. Hingga boleh jadi menangis.

Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang Maha Menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Sesuatu yang boleh jadi lebih baik dari sekarang yang diharapkan dan membuat galau hati."

-Repost from Tere Liye

**H-1 to meet you, Sir. Aaaaa~

13.51.00 0 Comments
"Apa yang aku lakukan akan berbanding lurus dengan masa depanku kelak bersamamu.
Entah kamu yang mana.
Dan aku percaya bahwa pria yang baik hanya untuk wanita yang baik pula."

13.48.00 0 Comments
"Jangan terlalu mudah untuk menyerah! Karena ada seseorang yang diam-diam mendoakanmu. Ada seseorang yang menunggumu di akhir keringatmu. Percayalah!"

-:)

13.46.00 0 Comments
"Caramu memandang dunia adalah caramu memandang diri."

13.44.00 0 Comments
"Kamu adalah suku kata yang selalu aku baca. Sementara aku. Hanya sekumpul huruf yang tak pernah kau baca."

13.41.00 0 Comments
"Kau tahu mengapa saat melihatmu aku tersenyum? Saat melihatmu, Allah melunakkan hatiku."

13.37.00 0 Comments
"Apabila Allah telah merencanakan aku dan kamu menjadi kita, sekuat apapun penolakan itu, sejauh apapun kita berpisah, akhirnya kita akan saling mencari dan kembali.

Untuk setiap getar dan jerit rinduku yang tak pernah berima, ada genggaman tangan yang sejak awal telah rapuh.

Tentang mencintai terhadap apa-apa yang tidak dimiliki.

Apabila kelak kita akan menjadi sebuah kebenaran, tak hanya alam imajiner, siapakah yang bisa menjamin bahwa kisah kita tak akan lekang? Tak akan berakhir?

Saat, yang memiliki hatimu bukan hanya aku. Saat yang memiliki hatiku bukan hanya kamu.

Kau tahu, mengapa aku menjauh darimu?
Aku hanya tak ingin kita terlalu dekat.

Jika ia selalu saja mendesiskan namamu, ketika dia lebih tahu daripada aku, mungkin saja boleh kau jatuh hati padanya.

Apakah kau tak menyesal, bila kelak bukan tanganku yang kau genggam? Bukan aku yang menjadi makmummu di setiap Sholatmu?

Sudah mengisi berapa lembarkah aku di buku ceritamu?"

-:)

13.27.00 0 Comments
"Memilih pasangan yang dapat membuatmu mendekati sempurna. Karena kesempurnaan itu tak ada di dunia."

13.24.00 0 Comments
Aku titipkan perasaan ini pada-Nya. Sebab Ia tak pernah membuatku kecewa.

Diam

09.40.00 0 Comments
Tuhan, nampaknya ada yang salah dengan Cangkir Cappuccinoku
aku menyeruputnya cepat-cepat
namun, mengapa ia tak kunjung habis?
airnya tetap saja hangat
tak menjadi beku, gigil, dan menyayat

airnya semakin bening
oh aku tahu!
mungkin itu tetesan surga mata-mata yang lelah ini
izinkan aku membisu, Tuhan
Tuhan, izinkan aku tak mendengar, Tuhan

Jumat, 03 Mei 2013

:")

17.49.00 0 Comments
Camkan ini baik2, cinta sejati adalah melepaskan. Catat itu baik2, tanyakan pd pujangga kelas dunia, hingga pujangga amatiran narsis tere liye, semua bersepakat, cinta sejati adalah melepaskan, lepaskan dia jauh2, maka kalau memang berjodoh, skenario menakjubkan akan terjadi. Jadi? Kalau kalian belum jelas so what-nya, lantas kemudian mau apa setelah bilang, maka mending ditahan, disimpan dalam hati. Tuhan itu mendengar, bahkan desah tersembunyi anak manusia di pojok kamar paling gelap, paling sudut, di salah-satu kampung paling terpencil, paling jauh dari peradaban, paling tdk ada aksesnya. Jodoh itu misteri. Kalau nggak pakai usaha, nanti nggak dapat, gimana dong? Tentu saja usaha, tapi bukan dengan pacaran. Usaha terbaik mencari jodoh adalah: dgn terus memperbaiki diri. Nggak paham, kok malah aneh, malah disuruh memperbaiki diri. Ya itulah, dalam banyak hal, kalau kita nggak nyambung, memang nggak ngerti. Misalnya, banyak orang yg mikir kalau mau dapat ikan itu harus mancing di sungai. Padahal sebenarnya sih, kalau mau ikan, ya tinggal pergi ke pasar ikan. Lebih tinggi kemungkinan dapat ikannya—asumsinya punya uang


Okay, InsyaAllah I will meet you five days again ^^ wait me my professor :3 wuff~

17.46.00 0 Comments
"Ada yang lebih penting dari perasaanku terhadap dirimu saat ini. Aku harus terus memperbaiki diri dan "memantaskan" diri."

-Catat yaa, Cak! :)

Wejangan Pagi Ini

16.45.00 0 Comments
Tuhan, tidakkah Kau cemburu?
Tidakkah Kau geram?
saat, aku mencintai yang lain.

Tuhan, aku pernah bertanya. Apa itu cinta? Apa definisi cinta? Apakah jika aku mencintai sesuatu atau seseorang, aku harus selalu bersamanya? Tuhan, inilah hasil penelusuranku....

Cinta. Suatu keadaan di mana aku akan terus memikirkannya, membayangkannya. Sesaat sebelum aku memulai apapun, aku mengingatnya. Melihat senyumnya. Atau bahkan tertawa sendiri melihat smsnya, linenya, mentionnya, atau apalah itu.

Cinta. Rasa yang membuat semua menjadi indah. Tak makan seharipun merasa kenyang. Apakah cinta itu buta? Mungkin iya. Karena aku tak punya alasan untuk mencintai. Ah, tapi setidaknya sebagai makhluk yang berakal dan rasional, aku seharusnya tak buta. Tak dibutakan.

Siapakah Pecinta Itu?

16.26.00 0 Comments

Menurut Ibnu Sina, seorang pecinta Allah mempunyai beberapa ciri, semoga karakteristik ini melekat pada diri kita. Aamiin. 1. seorang pecinta Allah selalu mudah tersenyum tatkala berjumpa sesama manusia, dalam keadaan terpuruk dan paling sedih sekalipun bisa menampilkan senyum cerah bersahabat, senyum tulus dari semburat beningnya jiwa.. 

2.  pecinta Allah akan senantiasa mudah berbagi (tak sabar untuk segera memberi) lantaran mendapat nikmat, memperoleh titipan karunia dari Sang Maha Kaya. kenapa hal ini bisa terjadi, tak ada rasa enggan untuk mengulurkan tangan, menggapai sesama yang lebih memerlukan? karena dalam jiwa seorang pecinta Allah sudah tertanam keyakinan bahwa setiap hal yang hadir dalam hidupnya, terutama segala nikmat dan fasilitas hidup yang bisa bernilai manfaat untuk orang lain hendaknya tidak disimpan untuk diri sendiri, mestinya diperuntukkan untuk membantu sesamanya..sehingga semakin bertambah nikmat makin meninggi rasa syukurnya, makin meningkat derma dan kepedulian sosialnya.

My First Single Book

16.03.00 0 Comments

Okay, Alhamdulillah :") finally buku single pertamaku TERBIT!!!

"Gerimis itu datang lagi. Dan kali ini menjadi hujan badai di kepalaku. Sebagian hatiku membisikkan bahwa ada nyawamu di tiap teguk Cappuccino ini. Kau tahu? Setiap benda yang ada di suatu tempat dan kemudian dipindahkan, maka masih ada jejak aura di tempatnya semula. Seperti kau. Kerongkonganku selalu saja haus. Merindukan hangat kafein bersamamu. Lihatlah! Cerita cintaku tak kunjung usai. Ini hanyalah sepotong kisah tentang kau dan kafein. Keduanya sama. Sama-sama meninggalkan candu. Sayang, biarkan saat ini jarak memisahkan kita dalam rindu. Tapi, berjanjilah. Kau akan menemuiku di sini. Tempat pertama kali kita menyeruput Cappuccino bersama. Aku akan tetap di sini. Meretas mimpi dan menulis puisi.

TELAH TERBIT!!!!! 
-SECANGKIR CAPPUCCINO-
oleh Hafsa Karosita a.k.a. Risa Umari Yuli Aliviyanti

Cara Pemesanan : 
Ketik : #Cappuccino#
Nama penerima :
Alamat lengkap : 
Kode pos :
jumlah :
nomer HP :

sms/WhatsApp/line ke 083879804181

ayok buru~ ^^

Surat Untuk (Calon) Lelakiku

15.37.00 1 Comments
Selamat malam kamu, (calon) lelakiku kelak
maaf aku menuliskan surat ini tanpa sepengetahuanmu
aku sengaja menuliskan ini untukmu
untukmu lelakiku.

ingin rasanya surat ini kuselipakn di tumpukan buku favoritmu
menaruhnya di depan pintu kamarmu bersama selembar poster kesukaanmu
atau aku ingin membacakannya di depanmu, Ibumu, dan keluargamu

kita memang tidak tahu kan dengan siapa kita akan berlabuh terakhir?
ini juga sebuah perjalanan panjang
menemukan dermaga yang tepat bagi hati yang tak pernah merasa lelah mencicipi cinta

sampaikan surat ini pada Ibumu ya.
walau aku tak pernah menemui atau bersitatap langsung dengan Beliau,
aku tahu Ibumu adalah wanita yang hebat
aku mengenalmu sebagai seorang pribadi hebat
bagaimana dengan Ibumu, wanita di belakangmu?

From SOMEthing to NOthing

15.18.00 0 Comments

from something to nothing. itulah kehidupan antara kita sekarang. aku yang awalnya menjadi "sesuatu" yang dapat kau banggakan, sesuatu yang dapat kau bagi dengan kasih sayang sekarang tinggal nothing. tak ada artinya lagi. tak ada apa-apanya lagi.

enam bulan yang lalu. saat kita memutuskan untuk berpisah. perpisahan yang menyenangkan aku pikir. karena dengan begitu kita bisa menjalani kehidupan masing-masing tanpa terkekang atau mengatur satu sama lain. dan juga hubungan seperti itu tak ayaknya menjadi seperti sebuah permainan. permainan kebahagiaan dunia yang menjanjikan api neraka.

sudahlah, ingat janji Tuhan kita. Ia akan memberikan kebahagiaan itu jika kita bisa menjaga diri sendiri dan orang lain. jika kita suka sama seseorang dan belum bisa untuk menikahninya, maka JAUHILAH! ya jauhilah karena itu buisa saja menjadi mudzarat bagi kita. bisa saja membuat celaka dan juga menimbulkan dosa yang amat parah dengan mulut api menganga yang siap menyambut kita.....................


Aku Kembali di Masa Itu

15.18.00 0 Comments
Aku sebenaarnya sudah lama untuk berhenti memikirkanmu. masuk dalam ingatan kado lalu tentang mimpi dan kemesraan kita. tak bbanyak hal yang dapat aku banggakan kala itu. tak ada yang menarik dalam hubungan itu.

entah mengapa perasaan itu muncul kembali. dalam rasa yang sama namun dalam wujud yang berbeda. ah...aku selalu saja ingin mengulang masa lalu tanpa mau tahu terhadap akibat sisi gelapnya.

selama masa peregangan kita, aku selalu menghadirkanmu dalam mimpiku. indah memang tapi setelah aku bangun dan tersadar. itu sangat menyiksa dan menyesakkan dada. aku bermimpi bertemu ibumu. ia menyambutku di depan rumahmu. memelukku erat dan memintaku untuk kembali bersamamu.

dalam mimpi kedua. kau mengajakku berkeliling menatap dunia luar. mengamati pucuk-pucuk teh yang hijau segar menggoda. memetik strawberry merah yang memanggil bibir untuk segera menyentuhnya.

Apa Kuat LDR?

15.15.00 0 Comments
klik klik klik
dung dung dung
klik klik klik klik klik klik enter
dung dung

irama tangan jemari menekan lembut tuts hitam
entah apa yang ia lakukan
tersenyum saat mendengar dung
mengerutkan dahi saat klik itu terdengar
oh

entahlah
tak berani aku melihatnya
tak ia beri barang sedikit celah untuk mengintip
untuk melihat apa yang dia lakukan
mengintip barang hanya sehuruf

Klak Klik Dung

15.14.00 0 Comments
klik klik klik
dung dung dung
klik klik klik klik klik klik enter
dung dung

irama tangan jemari menekan lembut tuts hitam
entah apa yang ia lakukan
tersenyum saat mendengar dung
mengerutkan dahi saat klik itu terdengar
oh

entahlah
tak berani aku melihatnya
tak ia beri barang sedikit celah untuk mengintip
untuk melihat apa yang dia lakukan
mengintip barang hanya sehuruf

dung dung
saat itu air wajahnya kering
bibirnya menekuk manja
mengacak-acak rambutnya
mengambil benda berwarna hitam lain
mengetik dengan cepat sambil menarik nafas panjang
bersemangat kembali membalasnya
entahlah

Klak Klik Dung

15.14.00 0 Comments
klik klik klik
dung dung dung
klik klik klik klik klik klik enter
dung dung

irama tangan jemari menekan lembut tuts hitam
entah apa yang ia lakukan
tersenyum saat mendengar dung
mengerutkan dahi saat klik itu terdengar
oh

entahlah
tak berani aku melihatnya
tak ia beri barang sedikit celah untuk mengintip
untuk melihat apa yang dia lakukan
mengintip barang hanya sehuruf

dung dung
saat itu air wajahnya kering
bibirnya menekuk manja
mengacak-acak rambutnya
mengambil benda berwarna hitam lain
mengetik dengan cepat sambil menarik nafas panjang
bersemangat kembali membalasnya
entahlah

Pengantar Mimpi

15.11.00 0 Comments
Assalamu'alaikum.
selamat malam.
Laylatuka saidun.
m3t m4lL4mbBh

halo. sedikit ragu sebenarnya aku menulis surat ini. ingin kutulis apa aja lah di kertas lusuh ini. hingga tetes penaku terakhir, dan mungkin tetes darahku terakhir. namun aku tak menginginkannya. aku ingin masih tetap hidup. berjuang dengan semua yang berkecamuh di hati dan pikiran. kakiku yang pegel, hati was-was, dan terkadang aku lupa apa itu mandi.

rindu itu sakit ya? ah. bukan. bukan hanya jarak yang membuat rindu itu terdengar syahdu. bukan pula jarak antar kelas, kampus, atau apalah yang membuat rindu itu mencuat tinggi? entahlah.

kisruh dan camuh di milyaran neuron otak membuatku berpikir lebih cepat. seharusnya. namun nampaknya pusat otakku menolak dengan keras terhadap sebuah materi bahan yang tak bisa dengan cepat ia cerna. ia tafsirkan dalam bentuk visual. hanya imajiner.

tak semuanya harus dituangkan dalam visual dan realistis kan? karena sejujurnya realistis itu tak seperti apa yang kamu imajinasikan. berbeda dimensi, ruang, dan mungkin keadaan.

sesungguhnya aku grogi menulis surat ini. entahlah. mungkin kau juga tak akan membacanya kan, ya? aku harap tidak. apalagi kamu menikmati surat lusuh ini dengan seseorang yang umm menurutmu terbaik untukmu. tentunya bukan aku ya?

entahlah, tak apa jua. memang setiap kata atau tulisan yang kita ukir. seperti yang kutulis di beratus-ratus kertas dalam beberapa belas buku binder itu adalah apa yang aku inginkan, mimpikan. namun apakah menjamin bahwa semuanya akan terkabul?

siapkah aku jika Allah SWT. mengabulkan semua doaku? aku tak akan mengeti apa itu kerja keras, tanggung jawab, sabar, dan keringat serta air mata. Ia tak mungkin membuatku menjadi pribadi lemah dan cengeng.

entahlah, kembali kukatakan bahwa dalam beberapa tahun lalu ini aku telah bisa berjalan seok walkau ratusan paku menghujam tubuhku. tak kelihatan. di luar nampak sama, bagus, dan menyensngkan. itulah aku. entah sku selalu saja bisa tersenyum atau tertawa. ya walau getir.

ratusan kali jarum jam berputar atau pun sekali saja ia berputar penuh tiga ratus enam puluh derajat, aku kembali mengingatmu. jika aku hanya bisa menemuimu dalam mimpi, tolong jangan bangunkan aku dari mimpiku. aku ingin tetap di sana.

melihat setangkai mawar merah yang merekah indah. berayun elok ditiup semilir angin senja. segar, hija, dan basah akibat tetes embun di pagi buta. meniupkan sedesah doa dalamnya. aku hanya ingin duduk, melihat mawar itu. tak berani mendekat. sebab kupu-kupu itu telah berhasil merayumu.

membuatmu semakin elok dengan hadirnya. aku takut untuk mengambilmu, membawamu pergi. durimu mampu melukai. menyakiti.

ah, entahlah perumpamaan ini sangat salah dan menurutku jelek. ini tak ada sedikit pun menggambarkan tentang apa yang sesungguhnya ingin kuberitahukan padamu.

teruslah ajak aku untuk bermimpi. menggantungnya jauh ke angkasa. awan akan menopangku saat aku jatuh. bumi tak tega membiarkan tubuhku yang lelah akan mimpi rebah di atasnya.

terima kasih :) maaf aku grogi menuliskannya ini untukmu.
tertanda, aku yang diam-diam mencintaimu

Yk, 27 September 2012
at : 41 

http://risaumari.blogspot.comAssalamu'alaikum.
selamat malam.
Laylatuka saidun.
m3t m4lL4mbBh

halo. sedikit ragu sebenarnya aku menulis surat ini. ingin kutulis apa aja lah di kertas lusuh ini. hingga tetes penaku terakhir, dan mungkin tetes darahku terakhir. namun aku tak menginginkannya. aku ingin masih tetap hidup. berjuang dengan semua yang berkecamuh di hati dan pikiran. kakiku yang pegel, hati was-was, dan terkadang aku lupa apa itu mandi.

rindu itu sakit ya? ah. bukan. bukan hanya jarak yang membuat rindu itu terdengar syahdu. bukan pula jarak antar kelas, kampus, atau apalah yang membuat rindu itu mencuat tinggi? entahlah.

kisruh dan camuh di milyaran neuron otak membuatku berpikir lebih cepat. seharusnya. namun nampaknya pusat otakku menolak dengan keras terhadap sebuah materi bahan yang tak bisa dengan cepat ia cerna. ia tafsirkan dalam bentuk visual. hanya imajiner.

tak semuanya harus dituangkan dalam visual dan realistis kan? karena sejujurnya realistis itu tak seperti apa yang kamu imajinasikan. berbeda dimensi, ruang, dan mungkin keadaan.

sesungguhnya aku grogi menulis surat ini. entahlah. mungkin kau juga tak akan membacanya kan, ya? aku harap tidak. apalagi kamu menikmati surat lusuh ini dengan seseorang yang umm menurutmu terbaik untukmu. tentunya bukan aku ya?

entahlah, tak apa jua. memang setiap kata atau tulisan yang kita ukir. seperti yang kutulis di beratus-ratus kertas dalam beberapa belas buku binder itu adalah apa yang aku inginkan, mimpikan. namun apakah menjamin bahwa semuanya akan terkabul?

siapkah aku jika Allah SWT. mengabulkan semua doaku? aku tak akan mengeti apa itu kerja keras, tanggung jawab, sabar, dan keringat serta air mata. Ia tak mungkin membuatku menjadi pribadi lemah dan cengeng.

entahlah, kembali kukatakan bahwa dalam beberapa tahun lalu ini aku telah bisa berjalan seok walkau ratusan paku menghujam tubuhku. tak kelihatan. di luar nampak sama, bagus, dan menyensngkan. itulah aku. entah sku selalu saja bisa tersenyum atau tertawa. ya walau getir.

ratusan kali jarum jam berputar atau pun sekali saja ia berputar penuh tiga ratus enam puluh derajat, aku kembali mengingatmu. jika aku hanya bisa menemuimu dalam mimpi, tolong jangan bangunkan aku dari mimpiku. aku ingin tetap di sana.

melihat setangkai mawar merah yang merekah indah. berayun elok ditiup semilir angin senja. segar, hija, dan basah akibat tetes embun di pagi buta. meniupkan sedesah doa dalamnya. aku hanya ingin duduk, melihat mawar itu. tak berani mendekat. sebab kupu-kupu itu telah berhasil merayumu.

membuatmu semakin elok dengan hadirnya. aku takut untuk mengambilmu, membawamu pergi. durimu mampu melukai. menyakiti.

ah, entahlah perumpamaan ini sangat salah dan menurutku jelek. ini tak ada sedikit pun menggambarkan tentang apa yang sesungguhnya ingin kuberitahukan padamu.

teruslah ajak aku untuk bermimpi. menggantungnya jauh ke angkasa. awan akan menopangku saat aku jatuh. bumi tak tega membiarkan tubuhku yang lelah akan mimpi rebah di atasnya.

terima kasih :) maaf aku grogi menuliskannya ini untukmu.
tertanda, aku yang diam-diam mencintaimu

Yk, 27 September 2012
at : 41 

http://risaumari.blogspot.com

14.32.00 0 Comments
"Kepada hati yang tak pernah mati walau telah terpanah puluhan kali. Jangan pernah merasa tersiksa sendiri. Bukalah jendelamu, hadiahkan pelangi untuk hatimu yang tengah berjuang menegarkan diri. " (Reblog From : Rufisa)

14.31.00 0 Comments
"Sujudkulah yang menguatkan aku, kerana aku tahu setiap kali dahiku menyentuh sejadah, Allah mendengar setiap rintihan hatiku. Allah mengerti pedih di qalbuku. Allah tahu sebenarnya aku masih punya kekuatan untuk bangkit. ya Rabb, inginku berteleku panjang dalam sujudku. inginku luahkan segala rasa yang berlagu di hati kepadaMu " (Reblog from : Ila)

14.26.00 0 Comments
"Biarlah perlahan-lahan hati kita mengobati luka, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiran kita " (Reblog from : Senjaya)

14.22.00 0 Comments
"Aku hanya bisa diam dan mendoakanmu. Karena aku tak tahu lagi bagaimana melawan rindu yang tak terarah ini."

14.18.00 0 Comments
"Kita pernah menulis, mengukir, dan mewarnai di sebuah lembaran yang sama. Kini, haruskah aku sendiri yang menghapusnya?"

-@rissa_cha

Ajari Aku Mencinta, Rabb

14.07.00 0 Comments

Yaa Allah ajarkan aku mencintai dalam diam.
Dengan jauhnya jarak.
Dalam kesederhanaan
Dan keikhlasan yang amat besar.

Jaga hatiku hanya untuknya
Pria yang  berani menghadap Ayahku
Pria yang  dengan hormat memintaku menjadi makmummnya
Pria yang dengan kesalehannya mampu menjadi imamku

Tetes Bulir yang Kembali Jatuh

14.03.00 0 Comments
Telah lama aku merindukan hujan
sama seperti aku merindukanmu
sejak awal musim kemarau panjang
hingga kini hujan datang
aku masih merindukanmu
masih menantimu di tempat yang sama
dengan harapan yang semakin meruak
dengan rasa yang semakin membara

aku merindukan hujan
tak ayal keluar dari mataku sendiri
mata hitam berkantung penuh tanda tanya
semakin kuat bergelayut dalam lembar hepar
di tiap cuplikan ganglion
di tiap bagian neurotransmitter

entahlah
mungkin kalut
mungkin saja neuron terlalu lelah dan aus
otot mata telah tak seelastis dulu lagi
degub jantung lemas
tak nyaring seperti dulu

Rindu Itu....

14.02.00 0 Comments
rindu itu saat kau inginkan dia ada di sisimu
berharap dia memberikan bahunya untuk tempatmu menangis
atau meminjamkan dadanya yang lapang dan kekar untuk bersembunyi
menutupi duka sekaligus mencurahkan duka

pagi ini, aku sendirian pergi ke lapangan
memang ramai, memang dengan beberapa lainnya
namun sama saja. hampa.
aku merasa sepi dan terasing
tak ada wanita tegar yang berjalan beriringan denganku

sejak sujud pertama aku merasa mataku begitu berat
ngantuk mungkin

tubuhku dingin dan gigil
mungkin semalam Jogja sedang hujan

mukena putihku basah
mungkin embun Jogja yang terlalu ganas membelai tubuhku