Senin, 09 Januari 2017

Wanita yang Jatuh dalam Pelukan







 

 yang aku takut bukan semata mengenai perpisahan, namun lebih kepada pertemuan. sebab, di antara pertemuan yang kedua, ketiga, hingga pertemuan yang tak kuasa lagi kuhitung dengan anak tangga ada rindu dan janji untuk bertemu terhadap pertemuan pertama. ataupun pertemuan-pertemuan sebelumnya.

seperti tak ada baris kata yang mengikrar di antara gendang telinga manusia yang sudah cukup budeg mendengar senyawa obat, resep, bahkan cacian selama salah mengartikan kehidupan bagi nyawa orang lain, ada usaha yang tak pernah terdengar. tak ayal ia seperti suatu kebiasaan. yang telah menjadi cara dalam suatu siklus kehidupan: bertemu untuk kembali berpisah.

teruntuk wanita yang melepaskan kepergianku dalam doa dan air mata. terima kasih tetap berada pada payung yang sama. ia tahu di mana titik ordinat itu akan memotong. meski depa semakin tak bisa laghi teraba. terima kasih untuk selalu mengingatku dalam suka dan duka.

Priok, 9 januari 2017
Yogyakarta, semuanya indah untuk ditinggal dalam tanah kubur kenangan -:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar