Rabu, 01 November 2017

di balik kesibukan yang hingga membuatnya benar-benar sibuk, ada luka yang sedang ia obati sendiri. ada tangis yang membendung dalam tawanya dan bahagianya untuk orang lain. ada masalah pelik yang berhasil ia selimuti di antara semangatnya. sangat jauh berbeda dengan teman-temannya yang pandai menderai air mata. ia hanya ingin menunjukkan bahwa dunia begitu lunak dan penuh kasih pada dirinya. barang kali, ia memiliki seribu peri yang ada di hati dan pikirannya. membuatnya selalu menikmati setiap perih dan kehilangan yang ia miliki. dulu, aku ingat sekali dulu. ia tak pernah sedikit pun membenci atas luka yang diberikan Tuhan. ia menikmati luka berdarah yang menggerogoti tubuhnya. ia mengusap air mata dan peluhnya sendiri. mungkin dia sudah mengerti, bahwa sedikit cobaan itu akan menghantarkannya pada sebuah kehilangan yang begitu besar. tapi entah. nanti, esok, atau itu tak pernah terjadi padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar