Rabu, 01 Juni 2016

Syarat Jadi Wanita: Mandiri

sering ada beberapa teman yang berteriak bahwa mengapa aku selalu saja mengurusi keperluanku seorang diri, tak pernah meminta bantuan orang lain, atau mencari seseorang yang setia menemani.

baiklah. akan saya jelaskan.

mungkin bagi kalian saya terkesan seperti wanita yang sok mandiri. bukan. bukan seperti itu. karena hal apapun, selama saya masih bisa mengerjakannnya sendiri, saya akan coba. dengan begini, saya mampu meningkatkan kemampuan dan kualitas diri saya. banyak tahu, banyak pengalaman, serta dapat cekatan dalam menyelesaikan permasalahan.

ada, ada waktu di mana saya meminta bantuan kepada kamu, dia, dan kalian :)

tapi selama saya mampu, saya tak ingin memberatkan kalian. karena sedekat apapun kita, kalian tetaplah orang lain bagi saya. yang memiliki urusan pribadi masing-masing. yang membutuhkan waktu untuk berdamai dan memerdekakan kehidupan kalian sendiri.

lalu saya bertanya pada mas odiit, apakah untuk menjadi wanita mandiri itu suatu kesalahan? apakah para lelaki tak merasa dihargai akan hal itu?

kemudian ia menjawabnya dengan berbagai sudut pandang. tetap saja, ia tak serta merta mendukungku untuk membenarkan, namun tak menyalahkanku. ia selalu saja begitu. memaksa nalarku berpikir, mana yang terbaik untuk diriku sendiri, pun orang lain.



iya, kamu harus mandiri. misalkan, untuk pergi membeli sesuatu yang dekat, meminjam barang ke rumah teman, makan, atau hal apapun yang bisa kamu kerjakan sendiri, kerjakan!

"aku nggak harus, kan nemenin kamu buat pergi ke rumah temen ngambil sepatu? memangnya kamu nggak bisa sendiri apa? nggak ada temen lain? nggak ada kendaraan? ada semua, kan? aku nggak harus kan jadi ojek pribadimu buat antar-jemput kuliah? nemenin makan? atau selalu jalan pas weekend?"

oke, bener juga! hal-hal sepele itu bisa aku kerjakan sendiri. mengingat aku yang kuliah di dunia obat-obatan punya banyak tugas, laporan, dan kerjaan. dan dia, yang seorang anak teknik memiliki banyak sekali "me time" untuknya bercumbu bersama tugas yang aku pun mual melihatnya.

tapi....

ada di satu sisi kamu memrlukan bantuan orang lain, mas odiit misalkan. karena sebenarnya kamu meminta bantuan orang lain itu bukan karena kamu tidak mampu saja, tapi lebih kepada bagaimana caranya kamu menganggap ia ada, dan ia berarti untukmu.

misalkan, ketika akan sidang. bisa saja kita membeli baju sendiri, atau bersama teman. tapi di suatu sisi, kita memerlukan pendapat seseorang yang spesial itu untuk memilih mana pakaian yang terbaik untuk kita gunakan. alasan kedua adalah lebih kepada, melibatkan dia dalam persoalan yang menyangkut masa-masa penting di hidup kita.

aku suka caramu memberitahuku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar