Rabu, 04 Mei 2016

S.Farm.





dulu, aku, kau pun mungkin juga pernah berjanji akan satu hal. satu cara membuktikan kesungguhanmu. atas air mata dan juga biaya pendidikan yang telah mereka -ayah dan ibumu- perjuangkan. ingat bagaimana awalnya mereka sakit menahan rindu dan air mata melepas kepergianmu? melihatmu pergi jauh. menduga-duga bahwa kau akan baik-baik saja.



lalu mereka bercerita pada dunia. anaknya. kamu. ya, k a m u akan menjadi sarjana. membanggakan memang. memakai toga. memperoleh gelar di ujung namanya. begitulah bahagianya. sederhana, kan?

satu hal yang harus selalu kau ingat. tak ada istilah menyerah dan mengalah dalam kamus hidupku. aku menangis, pernah. setiap hari mungkin. menahan rindu, melihat susahnya sekolah bidang farmasi. hafalan yang terlalu sadis. aku tak kuat menghafal. aku hanya bisa menulis. memujamu dalam tulisan diam-diamku. aih, salah aku bercerita. maafkan aku. kamu selalu saja muncul tiap aku menekan tuts-tuts ini. aih!

lalu aku menangis. menahan kantuk. menenggak kafein. hingga aku tak paham mengapa debar jantungku semakin cepat. mengapa aku merasa bahagia berkepanjangan. antara kamu dan kafein. mana yang membuatku candu?

lalu aku meminta pada Rabb-ku. untuk dia -tugas akhir- dan kamu -perjalanan akhir- keduanya hrus diselesaikan. karena menungguinya terlalu lama sama saja menyiksa diriku sendiri. aku butuh kamu, dan dia.

lalu aku biarkan wajahku kusut, cekungan dalam menghitam, air mata yang lelah untuk jatuh wataupun hanya sekedar bergelayutan manja. aku tak peduli pada film terbaru, gaya berpakaian termodis. aku hanya berfokus untuk mnyelesaikan dia dahulu. tugas akhir.

panjang. perjuangan. air mata. sakit. tapi aku harus melawannya. desember - januari. penelitian yang aku kebut dari pukul enam pagi hingga pukul sebelas malam. aku tak peduli aku digoda. dibisiki. dibantu memindah kursi. aku harus lulus. segera. secepatnya. sesegera mungkin.

februari. menunggui dia tercabik. ditelantarkan. diinjak. dirobek. sabar. hanya kertas. baiklah.

maret. seperti mencintaimu, aku pun harus mempertanggung jawabkannya. aku bisa. karena dia adalah bagian dari hidupku. aku mendapatkan nilai tertinggi di angkatanku. ciamik. karena aku begitu mencintaimu. maksudku, tugas akhir.

april. aku diperbolehkan menyelempangkan gelarku di bahu. bahu yang kelak akan menjadi sandaran bagi kita. aku, kamu, dan entah itu siapa yang kelak menjadi penyempurna. mungkin.

lalu di waktu itu. ,mungkin aku menemukanmu. aku belajar melepaskan. mengikhlaskan. ada bahagia baru yang belum pernah aku dapatkan dan rasakan sebelumnya. dirimu. entah siapa lagi itu. yang aku tahu, setiap kali aku mengingatmu, aku selalu tersenyum. aku mensyukuri. bahwa Tuhan menyusun rencana-Nya lebih indah dari apa yang aku pinta.

terima kasih :)
k a m u

Tidak ada komentar:

Posting Komentar