Senin, 13 Oktober 2014

Tuhan, aku tahu Kau tak pernah tidur

Tuhan, aku paham
Kau bilang Kau tak akan memberi kesulitan bila aku tak mampu
Kau bilang Kau takkan beri penyakit kalau tak ada obatnya
Kau bilang pula aku harus berpeluh dan merasakan apa yang aku kejar

kata-Mu lagi-lagi jika aku lelah itu tandanya aku sedang berjuang

aneh rasanya
buat apa aku terlalu lelah dalam berjuang dan merebut sebuah impian dan cita?
buat apa aku menangisi kegagaln dan lelah untuk bangkit kembali?
buat apa pula aku menghabiskan tenaga, waktu, dan uang untuk berjuang?



padahal kita sama-sama tahu
sama-sama paham
bahwa, apa yang kita perjuangkan belum tentu kita dapatkan
bahwa, apa yang kita rintis belum tentu menjadi milik kita

pertanyaan pesimis macam itu harus dikalahkan oleh alasan penuh cinta dan makna
bahwa sesungguhnya Kau tak akan membiarkan aku kembali jatuh, tersungkur
bahwa sesungguhnya Kau tak akan membiarkan tangkupan jemariku yang berpeluh itu kosong
bahwa sesungguhnya pula Kau tak akan membiarkan mimpiku terdiam tanpa tercoret

mungkin apa yang pernah dulu aku lakukan konyol
tak terpikir di otak manusia berperaturan
lalu untuk menjadi pembeda, memang harus beda, kan?

kalau untuk sama, buat apa aku hidup?
aku tak hanya ingin menjadi seonggok daging bernama
aku ingin memberi kesan dan berkesan
aku ingin mendapati julukan lain
aku ingin dunia menganalku
aku ingin....
bukan sebuah daging yang bernama

lalu, apa jadinya jika aku hanya mengikuti arah aliran air?
dari atas, ke bawah?
tak ada sensasi
tak ada harapan
tak ada usaha
tak ada kerja keras
dan tak ada mata yang selalu basah meminta dikabulkannya mimpi

selama aku masih kuat
selama aku masih bisa menggerakkan anatomi tubuh
selama otak masih bisa bekerja dan rasional
satu hal saja yang aku lakukan
satu hal saja yang membuat mimpiku cepat terkabul
menargetkan untuk siapa mimpi itu
satu hal yang selalu membuatku bertahan
dan satu hal yang membuatku selalu ingin menang

aku ingin menghabiskan masa gagalku segera!

Yk, 13 Oct 2014
11:52 pm
-dalam bahu yang basah oleh air mata yang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar