Kamis, 19 Februari 2015

Untukmu, Kasih yang Akan Menakar Jarak

No matter where you go,
I won’t be very far,
‘Cause in my head I’ll be right there where you are,
‘Cause love has no distance baby,
Love has no distance baby
No, not when it comes to you and me
-She Was Mine


Kasih, untukmu yang akan menakar jarak....

memang waktu terindah bagi kita adalah ketika liburan semester tiba
menemuimu saban hari
menghabiskan separuh waktu bersama denganmu
bercerita
menlangitkan mimpi kita
ataupun mengabadikan kisah cinta lewat sebuah foto

kasih, aku harap kau mengerti
seperti yang pernah kita katakan
ini bukanlah sebuah penyesalan
ini bukanlah sebuah permintaan untuk saling menjauh
namun
ini adalah wujud kecintaan kita

kita saling mencintai
terhadap mimpi dan masa depan kita masing-masing
bukan. bukan egois
namun bentuk kesetiaan pada mimpi
dan juga pada diri kita satu sama lain

kasih
ajarkan aku mengeja pada satuan depa
yang membuatku tiada


dalam satuan waktu
di mana matahari muncul tak lagi sama
dan kita tak sedang berdua

kasih
dalam perkiraan geografi, kita terpisah oleh jarak 4486 km
dalam perkiraan astronomi, kita berada di garis lintang yang berbeda
dalam perkiraan biologi, kita berinjak pada flora fauna berbeda
dalam perkiraan fisika, kita bertemu mentari bukan pada waktu yang sama
dalam perkiraan kimia, kita itu kafein yang membuat candu

itu hanya perkiraan manusia
Newton bilang kalau jarak itu mengakarkan gaya tarik
tapi kemudian ia menjelaskan lebih rinci
bahwa perkalian massa kedua bendalah yang akan memperbesar gaya tarik itu

tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan
apabila berdua kita meningkatkan rasa rindu yang tak lagi tertara
maka daya tarik itu akan membuncah

kasih
baru sebentar rasanya kita bertatap
menceritakan kisah masa remaja yang bernjak dewasa
dulu terakhir bertemu
kita masih berseragam dengan warna yang sama dengan warna langit

saling berolok-olok
bersaing dalam prestasi
berebut siapa yang paling hebat dan tinggi di masa itu

sekarang
di malam itu
kita membicarakannya berdua
di tengah keheningan malam kota yang kelam
tertawa bersama
cubitan kesal sempat berkali-kali kau rasakan

kasih
di senja itu
kau ajak aku bersama menikmati senja yang dulu kita lewati di sekolah
sekarang kita lewati dengan mimpi masing-masing

kasih
lalu diam-diam kau memelukku
membuat rindu yang menumpuk menjadi udara
membuat kesal yang sempat tertanam memudar
membuat kasih yang ada semakin ranum

kasih
kini tibalah saatnya
untuk kita
kembali menakar jarak
kembali menabung rindu
untuk bertemu
dalam ribuan depa dan juga waktu

kasih
selamat tinggal
aku mencintaimu

pangkalan Bun, 19 Februari 2015
goodbye my 4486 km :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar