Jumat, 09 Mei 2014

saat itu mimpiku bertambah satu
waktu hidupku semakin menyusut pilu
kudekati mimpi-mimpi yang sempat membeku
dalam kerasnya persaingan menggantung angan

di setiap sujudku kuselipkan namamu
dalam diam dan tiap untai dzikir doa
dalam kerendahan sepertiga malam
selalu kusebut namamu
sungguh

tau kah kau?

aku masih menunggumu
di sini
tempat kita pertama kali bertemu dan meretas mimpi
mengukir janji-janji yang tak lebih dari sekedar bualan manis saja
namun entahlah aku tetap di sini

seperti yang kita sama-sama tahu
kita telah lama berpisah, kan?
meski kutahu kau tak lagi berada di sisiku
tergelayut mesra sebuah cincin di jari manismu
ya Tuhan, apakah ini?

kuharap sekarang
kau jangan lagi bertemu denganku
menghubungiku
atau mencoba kembali padaku

tak ada lagi alamatmu dalam relung hatiku
tak ada lagi kenangan tentang rindu itu
sekarang aku mencoba berpindah
berpindah ke lain tujuan
seperti dirimu kini

tau kah kau?
meski aku telah mengikis perlahan dirimu dari hidupku
masih saja terpatri namamu
senyummu yang merekah manis

ah, maafkan aku, Sayang
jangan kau terlalu cemburu ya?
aku hanya mencoba menulis isi hatiku
agar aku mencintai-Mu lebih bijaksana lagi
agar aku mencintai-Mu lebih tulus lagi
agar aku bisa duduk bersanding dalam istana-Mu

Yogyakarta, 10 Mei 2014
12 : 59 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar