Rabu, 06 November 2013



--“Selanjutnya, kita saling mempertanyakan rasa
Hingga kita pun saling memahami rasa itu sendiri.
Namun, apakah aku dan kamu dapat menjadi satu rasa?
Sebab, rasa aku dan kamu berbeda.
Hal ini menjadi tak biasa.

Maaf, jika aku belum
memberi jawaban pada rasa ini
Hanya karena aku belum terbiasa.
Aku hanya tak menduga saja akan memberi rasa
Yang kau sinyalkan kepadaku.

Jika aku sudah menjawab rasa.
Aku akan menunggu hari itu.
Hari di mana kau menyematkan
Kasihmu pada jemariku.
Tepat di depan Menara Eiffel, Paris.
Kota yang kata kebanyakan orang penuh rasa."--

A, sebuah novel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar