nah, kan! lagi-lagi kau datang di saat yang tak tapt. Malam ini hujan gerimis. Suaranya ritmis, magis, namun kau tetap saja menatap sinis. Ah, aku hanya berkata denganmu lewat layar handphone yang tak mengerti isi hati ini. Aduh, maaf. Lihatlah ke jendela luar! Semuanya basah dan dingin.
Maaf, aku kembali candu. Aku butuh hangat lwnganmu yang berotot itu, aku ingin itu! Cepat sajikan mereka di hadapanku! Namun, nampaknya suara di seberang telefon mulai rusuh. Seketika mati. Aku sakau. Yah, hanya lewat beberapa gelas ini aku dapat mengingatmu. Aku dapat menerimamu sebagai bagian dari kehangatan yang tak kasat mata. Sungguh, ini belum cukup.
yk, July 16th 2013
at 11 : 36 p.m.
Yeah, I need you, caffeine with snow ;;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar