Minggu, 09 Februari 2014

Rindu Adalah....



Rindu adalah memandang tajam ribuan pesan di kotak masuk hand phone membiarkan sepasang mata menjelajah satu demi satu barisan kata sambil membaca kisah yang tak biasa

Rindu adalah bait bait nada cinta Begitu Indah Gabby mengalun dengan sepetik nama bertahta dan sebuah senyuman lebar berkedip manja

Rindu adalah berandar pada tumpukan boneka yang aku katakana bahwa itu adalah bahumu yang selama ini menghangatkanku


Rindu adalah memegang tumpukan buku tanpa tahu apa yang harus dikerjakan, mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sedang belajar. Belajar untuk tak merindukanmu lagi

Rindu adalah menyesali bumi yang menjatuhkan hujan. Sebab tiap tetesnya menumbuhkan sebutir bibit nama menjadi semak belukar yang kacau dan begitu kusut

Rindu adalah meratapi malam dan berusaha menyingsingkannya agar lekas pagi bersambut

Rindu adalah menggerutu kepada telinga untuk setiap halusinasi gila yang tertangkap dan mengatakan kepada otak bahwa itu bukanlah frekuensi gelombang suaramu

Rindu adalah takikardia yang tak ampunnya bekerja walau sudah diberi digoksin

Rindu adalah injeksi intravena yang sengaja kau beri, lalu kau pergi tanpa tahu bahwa candumu itu tertinggal di sana

Rindu adalah rentang dan jeda. Jarak yang tak mau kau ukur, puli yang ingin kau kubur

Rindu adalah sepasang kekasih yang hanya bertukar suara dan deretan kata

Rindurindu adalah keikhlasan untuk tak bersua, tak senada, tak seirama, dalam waktu yang ada, sementara….

Rindu adalah pori – porimu yang kering dan nyenyat. Sementara pori – poriku terlalu basah.

Lalu, dapatkah jeda itu segera diselesaikan? Bukankah rinduyang terlalu berjarak ini tak 
enak? Dapatkah kau mendekat sedikit saja, agar aku tahu, bahwa aku merindu sosok nyatamu….


Pangkalan Bun, 10 Februari 2014
10 : 05 a.m.
just need your free time to spend it together

2 komentar: