Selamat siang kesibukanmu
aku pikir kita sama - sama sibuk
sibuk terhadap proses perbaikan
kita sama - sama saling menunggu
sembari menunggu, maka kita saling memutuskan
memutuskan untuk perbaikan
sayang, kau tahu kan dada ini begitu sesak?
menunggu kabar darimu
atau menunggu suara gagahmu mengalun melalui gendang telingaku
kau tahu?
bukan jarak sebenarnya yang memisahkan kita
apalah artinya empat jam perjalanan dalam sebuah pemecah rindu?
apa artinya lima menit untuk saling memberi kabar dan semangat?
bukan bukan jarak, sayang
namun kesibukan
kesibukan kita yang membuat kita saling menjauh
menjauh dalam pertemuan fisik
dan mendekat dalam takupan doa - doa malam
sayang, kau tahu?
ingin rasanya kubertemu denganmu
aku merasa sepi dan sendiri
padahal dunia luar begitu sangatnya hiruk pikuk
dunia luar tertawa
sementara aku menangis
menahan rindu
sayang, kau tahu?
Dia membiarkan kita dalam rindu yang meranggas
Dia membiarkan kesibukan kita tidak terlalu menghujam rindu
Dia membiarkan rindu itu ada, hangat, dan terbungkus dalam balut doa
Sayang, biarlah kita saling menyibukkan diri
asal jemari tetap saling merapat
bibir berucap dalam naungan - Nya
sayang, ini sedikit surat untukmu
untukmu yang masih jadi bagian nomer satu
untukmu, yang dingin dan menghangatkanku
Senin, 14 April 2014
Untukmu, yang Masih Jadi Nomer Satu
by
peracik kata
on
23.37.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar