rasanya rinduku mulai memuncak, sayang
sudah kuputuskan untuk menemuimu esok hari
di tengah - tengah kehidupan masa remajaku yang terlampau sibuk
di tengah sabtu yang tak pernah bisa kunikmati dengan tamasya
Sayang, esok kuputuskan bertemu denganmu
menghancurkan rindu yang telah beku membisu
mencairkan senyummu yang sudah kulupa seperti apa wujudnya
menghadirkan tawa di tengah - tengah kepalaku yang kacau
Namun sayang, kau tahu kan?
aku pernah bercerita padamu
bahwasannya aku tak butuh tempat yang mewah
makanan enak
pakaian indah
atau segalanya yang menyejukkan hati
aku hanya perlu sedikit dari waktumu, sayang
merelakan kesibukan pekerjaanmu, kesibukanmu bersama teman - temanmu
aku hanya minta satu hari dari tiga ratus enam puluh lima harimu, sayang
sudah setahun lamanya kita saling menyibukkan diri
kabar hanya mengasah pelan
tanpa ada kebermaknaan rindu
Sayang, aku mohon
bisakah kau beri sedikit saja waktumu untukku?
aku hanya perlu sabtu - mu
ya, hanya 1 hari itu saja
bolehlah yang tiga ratus enam puluh empat kau habiskan dengan kesibukanmu
dengan teman - temanmu
dengan tugasmu yang katamu selalu membuatmu pusing
sayang, aku rasa mataku kelilipan
entah mengapa
saat ku dengar suara di ujung telepon sana menghela perlahan
apa kau lelah?
apa aku terlalu banyak menuntut?
sayang, aku hanya perlu satu hari dari tiga ratus enam puluh lima harimu
Yk, 24 April 2014
dalam keadaan hepatomegali, rindu berkepanjangan
aku hanya perlu denganmu sabtu esok saja
semoga lekas bertemu
BalasHapusSemoga menjadi hr sabtu yg akn mnjd kenangan
BalasHapus