"Barangkali aku terlambat memulai dan memperbaiki banyak hal dalam
kehidupan. Tapi, jika dalam perjalanan yang lambat ini aku bertemu
denganmu yang sama-sama tengah memulai memperbaiki segala sesuatu,
rasanya aku rela dikalahkan waktu. Tenang saja, aku memang terlambat,
tapi aku selalu berhasil melesat jauh lebih cepat. Semoga juga lebih
hebat." -JR
dan pada kenyataannya perpisahan itu datang tanpa ucap permisi, untuk mereka yang belum benar-benar siap kehilangan. sebenarnya kita tak saling berpisah, hanya menunggu untuk kembali bertemu. mengumpul rindu agar sendu tak selalu mencumbu,
banyak pikiran berkecamuk saat pengumuman. bahagia. selalu saja ada. namun bagaimana dengan rasa dan cerita yang tertinggal di Jogjakarta? air mata pecah dan tumpah dalam bejana. aku ingin pergi, namun apakah aku juga harus membiarkan segala rasa itu jua pergi?
karena sejatinya jarak hanyalah masalah perasaan. lalu katamu, kita bisa saja hadapi ini semua tanpa harus ada rasa yang dikorbankan. saling bersapa, berbagi cerita, dan saling percaya.
karena Tuhan tidak memisahkan. Ia hanya kita memperjuangkannya ~:)
Sabtu, 02 Juli 2016
by
peracik kata
on
07.09.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar