Sayang, pergi menjauh darimu bukanlah pilihanku
bukan pula keinginanku
bukan pula dayaku yang ingin menjauh darimu
lamat-lamat aku memandangi peta dunia
menara jarak yang memisahkan kita
lalu mengkonversikannya dalam perjalanan
yang membuatku harus mengucap dalam satuan mili dan jam
yang membuatku harus menerima
bahwa kita tak lagi memandang langit yang sama
permukaan malam yang berbeda
belahan bumi yang berbeda pula
sayang
pergi jauh darimu sungguh tak enak
membiarkanku terbiasa dengan angin malam sendirian
membiasakanku menghisap kafein lebih banyak lagi
agar aku bisa segera menyelesaikan tugasku
dan lebih dahulu menyapamu ketimbang matahari
sayang
sedih rasanya pergi jauh darimu
tak ada lagi bahu tempatku bersandar
tak ada lagi senyum terkembangmy yang menguatkan
sayang
kembali kita meniti rindu
rindu yang lamit-lamit semakin kelabu
menyisakan duka dan debu
sayang ingin rasanya aku bisa melintasi dunia
bertemu denganmu
bercumbu dalam dekapmu
sayang
kau tahu?
betapa sakitnya menahan rindu
dalam jarak dan waktu yang semakin jemu
Dari kekasihmu
yang selalu menantimu untuk kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar