Rindu adalah memandang tajam ribuan pesan di kotak masuk hand phone membiarkan sepasang mata
menjelajah satu demi satu barisan kata sambil membaca kisah yang tak biasa
Rindu adalah bait bait nada cinta Begitu Indah Gabby
mengalun dengan sepetik nama bertahta dan sebuah senyuman lebar berkedip manja
Rindu adalah berandar pada tumpukan boneka yang aku katakana
bahwa itu adalah bahumu yang selama ini menghangatkanku
Rindu adalah memegang tumpukan buku tanpa tahu apa yang
harus dikerjakan, mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sedang belajar.
Belajar untuk tak merindukanmu lagi
Rindu adalah menyesali bumi yang menjatuhkan hujan. Sebab
tiap tetesnya menumbuhkan sebutir bibit nama menjadi semak belukar yang kacau
dan begitu kusut
Rindu adalah meratapi malam dan berusaha menyingsingkannya
agar lekas pagi bersambut
Rindu adalah menggerutu kepada telinga untuk setiap halusinasi
gila yang tertangkap dan mengatakan kepada otak bahwa itu bukanlah frekuensi
gelombang suaramu
Rindu adalah takikardia yang tak ampunnya bekerja walau
sudah diberi digoksin
Rindu adalah injeksi intravena yang sengaja kau beri, lalu
kau pergi tanpa tahu bahwa candumu itu tertinggal di sana
Rindu adalah rentang dan jeda. Jarak yang tak mau kau ukur,
puli yang ingin kau kubur
Rindu adalah sepasang kekasih yang hanya bertukar suara dan
deretan kata
Rindurindu adalah keikhlasan untuk tak bersua, tak senada, tak
seirama, dalam waktu yang ada, sementara….
Rindu adalah pori – porimu yang kering dan nyenyat.
Sementara pori – poriku terlalu basah.
Lalu, dapatkah jeda itu segera diselesaikan? Bukankah rinduyang
terlalu berjarak ini tak
enak? Dapatkah kau mendekat sedikit saja, agar aku
tahu, bahwa aku merindu sosok nyatamu….
Pangkalan Bun, 10 Februari 2014
10 : 05 a.m.
just need your free time to spend it together
Nice! Kata2nya dalem :/
BalasHapusRisa luar biasssaaaaaa :D
BalasHapus