di tengah badai salju, serpihan kenangan tentangmu kembali terbuka
ingatan-ingatan itu dengan sukarela menghancurkan isi kepalaku yang camuh
terima kasih untuk selalu memberi
terima kasih untuk selalu menerima
sebab, biarlah ini kan menjadi ceritaku pada Sang Maha Cinta
aku membiarkan kenangan sekaligus luka itu kembali bersemi
untuk aku nikmati sendirian dalam gigilnya malam
jika esok akan datang lagi menjadi misteri
aku harap kamu selalu menghadirkan hangat untukku: walau dalam pilu
kita pernah sama-sama mati
dalam luka yang begitu dalam terpatri
lalu kita saling menemukan dalam sebuah dimensi
semoga Tuhan tidak menyadarkan bahwa ini adalah ilusi
sebab katamu, aku tak perlu untuk risau
ada ribuan kelopak doa yang kau sematkan untukku
di dalam detik-detik rahasiamu dengan Tuhanmu
dari dimensi bumi yang berbeda
semoga selalu ada debar dan doa dalam tiap usaha
semoga Tuhan selalu mendengar tanya
dari aku, yang selalu merapel doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar