kepada Trissan,
aku memahami bahwa hidup adalah tentang kehilangan
ia akan datang silih berganti
namun laiknya perpisahan, kebencian akan diri sendiri tak pernah reda
mengutuki nasib, berbicara pada sepi, berkawan dengan pekatnya malam
aku tahu, cepat atau lambat kita akan mendapati kehilangan
entah karena meninggalkan, ataupun karena ditinggalkan
kita laiknya dua luka yang saling mengobati
dua jarak yang saling merindui
hingga aku tersadar, bahwa semua itu hanya tinggal sepi
kepada Trissan,
kita saling memilih bukan hanya sebagai persinggahan
namun menyiapkan pertemuan-pertemuan tak terlupakan
kini kita terbiasa akan perpisahan
meski aku benar-benar tak pernah siap akan kehilangan
Kamis, 26 Oktober 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar